CARITAU JAKARTA - Relawan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Afif Nasution (Banas), mengundurkan diri dari pengurus PDIP dan dari daftar calon sementara (DCS) PDIP di Medan dan Sumatera Utara.
Langkah loyalis Bobby ini menambah deretan dugaan adanya manuver politik yang dilakukan keluarga Presiden Jokowi. Mundurnya kader PDIP itu dilatarbelakangi dukungan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Baca Juga: Bawaslu Minta KAP Netral Soroti Polemik Isu Laporan Dana Kampanye Capres-Cawapres
Kader PDIP yang juga Presidium GaMa Centre, Sutrisno Pangaribuan mengungkapkan alasan loyalis Bobby mengundurkan diri dari PDIP. Yakni tegak lurus kepada Jokowi, yang diklaim dukung pasangan Prabowo- Gibran.
"Mereka mundur dengan alasan tegak lurus kepada Jokowi, yang diklaim dukung pasangan Prabowo- Gibran. Mereka menilai Gibran sebagai representasi anak muda, dan wujud material Jokowisme, paham baru partainya Jokowi dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep," kata Sutrisno dikutip Kamis (2/11/2023).
Ia juga menyebut, loyalis Bobby atau Banas tersebut mengklaim dukungan Jokowi pada Pilpres 2024 pasti ke pasangan Prabowo-Gibran. Gibran putra sulung Jokowi dan adik iparnya Banas, diklaim sebagai pemimpin masa depan mewakili anak muda.
Salah seorang anak buah Banas yang mundur kata Sutrisno, adalah ketua panitia rembuk relawan Banas yang dihadiri oleh Jokowi pada Minggu (27/8/2023) di gedung serba guna pemerintah provinsi Sumatera Utara. Acara rembuk relawan berbau show of force tersebut diwarnai aksi lempar sendal dan botol air mineral Roida ke arah rombongan Jokowi.
Menurut Sutrisno, para kader PDIP menyambut baik langkah mundur para loyalis Jokowi dan Banas tersebut meski diklaim bukan karena perintah majikannya.
"Mereka menyadari dirinya hanya sebagai orang- orang titipan dari sang majikan, yang sengaja disusupi menjadi pengurus dan caleg PDIP. Mereka sama sekali tidak memiliki ikatan idiologis, spirit perjuangan, kontribusi apapun terhadap PDIP," ungkap Sutrisno.
"Jika mereka diterima menjadi caleg, hingga pengurus PDIP, semata- mata karena dititip oleh Banas, bukan karena kontribusi, apalagi prestasi. Sebab sejak Jokowi, anak, dan menantunya terlibat di PDIP, terbentuk rasa takut kolektif, dari pusat hingga ke daerah di PDIP. Sehingga apapun yang diminta oleh Jokowi, anak, dan menantunya, termasuk orang- orangnya pasti dikabulkan," lanjutnya. (DID)
Baca Juga: Strategi Taklukan Anies Dalam Debat
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...