CARITAU JAKARTA – Pemanasan menjelang perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan digelar Rabu 14 Februari 2024 tampaknya sudah dimulai begitu tiga partai politik menyatakan diri berkoalisi, dimotori Partai Golkar yang menggandeng PAN dan PPP mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu, di mana Bersatu merupakan akronim dari lambang ketiga partai yakni Beringin, Surya dan Baitullah.
“Bersatu adalah Beringin, Surya alam dan Baitullah. Jadi kalau pohon beringin disinari oleh matahari dia akan menjadi hijau. Dan kalau sudah tumbuh, kita akan sama-sama membangun dan mendapatkan ridha Allah SWT,” kata Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sembari memegang erat tangan tangan Ketum DPP PPP Suharso Monoarfa dan Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan, di Rumah Heritage, Menteng, Jakarta, Pusat, Kamis (12/5/2022) malam.
Baca Juga: Pebulutangkis Indonesia di Kejuaraan BATC 2024 Terpaksa Batal Nyoblos Pemilu, Ada Apa?
Sementara Ketum DPP PPP Soeharso Monoarfa berpendapat, ketiga partai yakni Golkar-PAN-PPP sama-sama berada di koalisi pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan mereka ingin melanjutkan pembangunan pascapemilu 2024.
"Jadi kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan untuk kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa dan negara," kata Soeharso.
Adapun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, menurutnya Koalisi Indonesia Bersatu dapat menampung dan merumuskan gagasan mewujudkan masyarakat yang berdaulat dan tentu diharapkan bakal menarik partai politik lainnya untuk bekerja sama.
"Itulah gagasan yang kita bangun Golkar PPP dan PAN mudah-mudahan ini jadi awal bagi nanti teman-teman lain," kata Zulhas panggilan akrabnya.
Strategi Amankan Tiket Cawapres
Koalisi Indonesia Bersatu tampaknya memang sudah diskenario sedemikian rupa sehingga tanpa tambahan dari partai politik lain pun, mereka sudah bisa mengusung pasangan capres dan cawapres karena perolehan kursi mereka di DPR sudah melewati batas minimal presidential threshold atau batas yang ditentukan bagi partai atau koalisi partai untuk mencalonkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Sesuai UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, tepatnya pasal 222, telah diatur bahwa pasangan calon (presiden dan wapres) diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR, atau memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Berdasarkan beleid itu, maka sebuah partai atau koalisi partai harus memiliki 115 kursi atau 20% dari total 575 kursi di DPR RI.
Koalisi Indonesia Bersatu sendiri telah memiliki 148 kursi dengan rincian Partai Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi dan PPP 19 kursi, dengan kata lain mereka sudah bisa mengusung capres dan cawapres, meski dari sisi perolehan suara sah nasional hasil Pemilu 2019 mereka hanya mengantongi 23,7% di mana Golkar 12,3%, PAN 6,8% dan PPP 4,5%.
Jika memang sudah dipastikan bisa mengusung pasangan calon, Partai Golkar sebagai partai dengan kekuatan terbesar di antara Koalisi Indonesia Bersatu, hampir pasti memiliki power untuk menyodorkan kader terbaiknya sebagai capres.
Dan asumsi itu semakin mendekati kebenaran jika menyimak pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily yang mengatakan partainya mematok syarat harus mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cap[res seperti amanat Munas Partai Golkar.
"Kami masih konsisten dengan itu," kata Ace pada Kamis (12/5/2022).
Apakah PAN dan PPP menerima syarat tersebut?
"Keputusan Munas Partai Golkar soal pencapresan Pak Airlangga sudah diketahui PAN dan PPP," jawabnya diplomatis.
Jika menyimak penegasan Ace, maka dukungan Koalisi Indonesia Bersatu untuk mencapreskan Airlangga Hartarto tentu hanya tinggal menunggu tingkat elektabilitas Airlangga seiring berjalannya waktu menuju Pilpres.
Apakah nanti Airlangga bakal menjadi capres atau cawapres yang disodorkan Koalisi Indonesia Bersatu, tentu harus menunggu hasil survei lembaga survei maupun pemetaan pasangan capres-cawapres yang disodorkan partai politik atau koalisi partai politik lainnya.
Peluang Koalisi PDIP-Gerindra
Pada awal 2022 ini, hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada awal April 2022 menunjukkan nama-nama capres dengan tingkat elektabilitas tinggi adalah Ganjar Pranowo 18,1% diikuti Prabowo Subianto 17,6% dan Anies Baswedan 14,4%.
Survei SMRC yang dilakukan kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak antara 13 Maret – 20 Maret 2022 itu menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,12% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei lain yang dilakukan Parameter Politik dan Politika Research Consulting yang dirilis Maret 2022, juga menunjukkan Ganjar Pranowo menjadi kandidat presiden terfavorit dengan skor 7,51, diikuti Anies Baswedan dengan skor 7,32 dan ketiga Sandiaga Salahuddin Uno skor 7,2. Sementara Airlangga Hartarto muncul di urutan sembilan dengan skor 6,41.
Jika hasil survei saat ini diasumsikan bakal tak jauh berubah menjelang Pilpres 2024, maka demi memenangi Pilpres besar kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu bakal mendorong Airlangga sebagai cawapres untuk mendampingi sosok capres popular seperti Ganjar Pranowo atau Anies Baswewdan, meski bisa juga Airlangga benar-benar dimajukan menjadi capres jika elektabilitasnya saat itu memang benar-benar moncer.
Dan peluang untuk munculnya Ganjar-Airlangga atau Anies-Airlangga bukannya tak mungkin mengingat keduanya saat ini sama-sama menjadi ‘bola liar’ alias belum mendapat dukungan partai, setelah PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu dan partai induk Ganjar Pranowo tampaknya lebih condong memunculkan Puan Maharani meski hanya sebagai cawapres.
Apalagi berbagai maneuver politik pascalebaran 2022 menunjukkan sinyal Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto sedang membangun kedekatan dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
Nah, jika benar PDI Perjuangan bakal berkoalisi dengan Gerindra atau muncul koalisi pemenang pertama dan kedua Pemilu 2019, maka pasangan capres dan cawapres yang berpeluang besar muncul adalah Prabowo-Puan.
Namun tentu perjalanan menuju Pilpres 2024 masih sangat panjang dan berbagai maneuver poilitik masih bakal terus terjadi yang memungkinkan memunculkan berbagai kemungkinan pemetaan pasangan capres dan cawapres. Juga jangan dilupakan kekuatan empat partai lainnya, yakni PKB, Nasdem, Demokrat dan PKS yang tentu bakal tak tinggal diam untuk ikut mewarnai Pilpres 2024.(BIM)
Baca juga:
Koalisi Indonesia Bersatu Poros Politik Baru Minus PDIP dan Gerindra
Elektabilitas Capres Awal 2022, Koalisi Indonesia Bersatu Diwakili Airlangga
Baca Juga: Danny Tak Hadiri Kampanyenya di Makassar, Ganjar: Banyak Kepala Daerah Ditekan Tak Kampanyekan 03
pilpres 2024 partai golkar pan ppp koalisi indonesia bersatu pemilu 2024 capres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...