CARITAU JAKARTA - Ratusan massa aksi memadati depan Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Jumat (23/2/2024). Adapun aksi tersebut digelar dalam rangka menolak hasil Pemilu dan Pilpres 2024 yang disebut 'curang'. 

Berdasarkan pantauan caritau.com di lapangan, massa berdatangan sejak pukul 13.40 WIB. Terlihat, mereka mengenakan beragam atribut, mulai atribut dukungan Capres-cawapres dan partai, hingga atribut barisan massa. 

Setelah mulai ramai, mereka kemudian menyuarakan ragam pendapatnya, baik itu menggunakan pengeras suara maupun dengan spanduk yang bertuliskan kritikan kepada Presiden, pemerintah hingga lembaga penyelenggara pemilu; KPU dan Bawaslu RI. 

"Berdasarkan bukti, indikasi adanya dugaan kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif tersebut, Kami dengan penuh kesadaran dan keyakinan menolak hasil pemungutan, serta perhitungan suara pilpres yang sedang berlangsung dan kelanjutannya. 

D"an pelaku utamanya adalah Bapak Presiden Joko Widodo," kata seorang orator yang berdiri di atas mobil bak terbuka. 

Aksi ini mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Di mana, sebanyak 967 personel Polres Jakarta Pusat disiagakan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Pelaksanaan Pilpres 2024 telah menyimpang dari ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan etika politik berdasarkan agama dan budaya bangsa, khususnya prinsip kejujuran dan keadilan," sambung orator. 

Sebagaimana diketahui, Pilpres dan Pemilu 2024 dilakukan serentak pada 14 Februari 2024 lalu. 

Berdasarkan hasil Quick Qount dan Real Count Pilpres yang hampir rampung, pasangan Capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mengungguli pasangan Anies - Muhaimin dan Ganjar - Mahfud MD. 

Sementara di ajang Pileg, Partai PDIP unggul di posisi pertama, disusul Partai Golkar, Partai Gerindra dan PKB di posisi empat besar. (RMA/DIM)