CARITAU MAKASSAR – Virus Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat sudah menginveksi 101 hewan. Paling banyak di Kabupaten Toraja Utara.
"Toraja Utara terkonfirmasi ada 73 ekor, Tana Toraja 28 ekor, Bone 4 ekor, dan 1 ekor dari Gowa," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, Rabu (13/7/2022)
Baca Juga: Babinsa Lamongan Dikerahkan Pantau Penyakit Mulut dan Kuku
Meskipun terjangkit PMK, pihaknya tidak akan melakukan pemusnahan hewan yang terjangkit, karena penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Selain itu, yang terpenting jika hewan tersebut dimusnahkan, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk mengganti dana hewan yang dimusnahkan.
"Kalau dimusnahkan harus disiapkan dana penggantian. Tapi tidak ada persiapan untuk anggaran," katanya,
Kalaupun dimusnahkan, opsi pemotongan bersyarat jadi salah satu pilihan untuk mencegah PMK makin meluas penyebarannya.
Kata dia, hewan yang dicurigai menjadi induk semang virus harus segera dipotong, agar virus tidak dapat berkembang dan mati.
"Kalau induk semangnya mati, virusnya tidak berkembang. Dengan begitu harus dihilangkan tempat hidup virusnya. Itu kenapa kita harus potong bersyarat," tambahnya.
Ia menjelaskan, penyebaran virus PMK di Sulsel ini disebutnya berasal dari NTB, NTT dan Maluku yang sebelumnya memang memasok hewan ke Sulsel.
Namun khusus dari NTB, pihaknya sudah menutup pintu masuk ternak setelah pecah kasus PMK di salah satu pulau di sana pada Mei lalu.
"Virus itu kan datang dari daerah yang sudah tertular. Kemarin kita lalu lintasnya masih terbuka, ternak Sulsel itu banyaknya masuk dari NTB, NTT, dan Maluku. Tapi kan jalur perpindahan ternak bisa saja ada yang tidak melalui jalur resmi," tuntasnya. (KEK)
Baca Juga: Wabah PMK Terus Meluas Hingga Ratusan Kasus di Sulsel, Terbanyak di Jeneponto
sudah ratusan hewan ternak di sulsel terjangkit virus pmk terbanyak di toraja utara penyakit mulut dan kuku
Polri Gagalkan Penyelundupan 99 Ribu Benih Lobster
Tradisi Labuh Saji di Sukabumi
Aksi Menolak RUU penyiaran di Solo
Prosesi Pengambilah Api Dharma Waisak
BPDPKS Ditjen Perkebunan-AKPY Latih 160 Petani Saw...