CARITAU JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyoroti perihal kasus dugaan korupsi mega proyek pembangunan infrastruktur tower Base Tranceiver Station (BTS) Bakti Kominfo yang telah menyeret Menkominfo Johnny G Plate menjadi seorang tersangka.
Adapun dalam kasus ini, Johnny yang diketahui juga menjabat sebagai Sekjend Partai Nasdem itu telah terseret menjadi seorang tersangka lantaran ditenggarai telah melakukan dugaan korupsi yang merugikan uang negara sebesar Rp8 triliun rupiah.
Baca Juga: Mahfud Tunggu Momentum Ketemu Jokowi, Serahkan Surat Pengunduran Diri Secara Langsung
Berkaitan dengan hal itu, Mahfud MD menyebut, bahwa proyek tersebut telah mangkrak dan juga tidak terealisasi berdasarkan kesepakatan awal pengajuan pembangunan.
Atas hal itu, pemerintah melalui Kejaksaan RI telah melakukan upaya penyelidikan terhadap kasus yang telah merugikan negara triliunan rupiah tersebut. Adapun berdasarkan rangkaian proses penyelidikan, Kejaksaan RI menemukan adanya dugaan korupsi sekitar Rp1 triliun.
Tak hanya sampai disitu, lanjut Mahfud, bahwa pemerintah kemudian memerintahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan upaya penyelidikan perihal aliran dana dalam pembangunan tersebut.
Mahfud menjelaskan, adapun setelah melakukan penyelidikan yang dilakukan bersama antara Kejaksaan Agung dan BPKP, ditemukan adanya dugaan korupsi sebesar Rp8 triliun rupiah.
"Mangkrak dan belum ada barangnya, yang adapun mangkrak. Oleh sebab itu semula dihitung kerugian oleh kejaksaan itu sekitar Rp1 triliun, namun kemudian BPKP turun tangan," kata Mahfud kepada awak media, Minggu (21/5/2023).
Adapun dalam kasus ini, Mahfud menuturkan, pemerintah telah resmi menggelontorkan dana Rp10 triliun pada akhir 2020 namun ditenggarai telah dikorupsi sebesar Rp 8 triliun.
Diketahui proyek tersebut diinisiasi sejak akhir 2020 yang terbagi atas dua tahap dengan target menyentuh 7.904 titik blankspot serta 3T hingga 2023.
"Sebenarnya akan dimulai sejak 2020 itu sudah dalam pengeluaran dana dari Rp 28 triliun yang dianggarkan sampai 2024. Itu sudah keluar sekitar Rp10 triliun untuk proyek 2020 sampai 2021," tutur Mahfud.
Pada tahap pertama, BTS berdiri ditargetkan di 4.200 lokasi dan kemungkinan akan rampung pada tahun 2022, kemudian sisanya dijanjikan akan diselesaikan pada tahun 2023.
Sementara itu, diketahui kasus yang menjerat Johnny ini sudah naik tahap penyidikan sejak 30 November 2022. Dalam proyek infratruktur BTS ini, terdapat lima paket proyek yang ditangani BAKTI Kominfo yang berada disebut sebagai wilayah 3T.
Adapun 3T yang dimaksud dalam Mega proyek ini yaitu pembangunan BTS terluar, tertinggal, dan juga BTS terpencil, seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan NTT.
Mahfud MD menambahkan, bahwa sejak proyek tersebut dinilai pada tahun 2021, namun jelang beberapa tahun kemudian proyek tersebut tidak kunjung selesai bahkan benda-benda proyek tersebut belum sama sekali terbangun.
"Pembangunan proyek BTS itu baru dimulai tahun 2021, tetapi sampai akhir tahun 2021 tuh barangnya nggak ada," ungkap Mahfud MD.
"Itu kan mau membangun 4.800 tiang. Tiang itu di jeda, dengan satelit oleh BPKP ditemukan hanya ada 985, itu pun disampel tidak ada, hanya barang-barang mentah mati, nggak ada gerakan sinyal dioperasikan," tandas Mahfud MD. (GIB/DID)
Baca Juga: Ucapkan 'Pertanyaan Recehan' ke Gibran, Mahfud MD: Itu Bagian dari Gimmick Saja
johnny g plate tersangka kasus korupsi bts tiang bts mangkrak mahfud md
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...