CARITAU JAKARTA – OHCHR, Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah hak asasi manusia melaporkan Jumlah warga sipil di Ukraina yang menjadi korban jiwa sudah lebih dari 3.000 orang.
Baca Juga: Bahas Kesepakatan Laut Hitam, Erdogan Buka Komunikasi dengan Volodymyr Zelenskyy
Sejak Rusia meluncurkan invasi ke negara itu pada 24 Februari jumlah total korban jiwa, yaitu 3.153 orang, sejauh ini menunjukkan kenaikan sebanyak 254 jiwa, menurut data pada Jumat (29/4), demikian OHCR, Senin (2/5/2022).
Menurut OHCHR, jumlah total itu sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
Sebagian besar dari ribuan korban jiwa itu tewas akibat ledakan dari berbagai senjata, seperti melalui serangan rudal dan serangan udara, yang menimbulkan dampak luas, kata kantor PBB itu.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata Ukraina serta melindungi negara itu dari kaum penganut fasisme.
Ukraina dan negara-negara Barat menganggap alasan Rusia itu tidak berdasar.(HAP)
Baca Juga: Menlu Ukraina Sebut Kebijakan Rusia Bahayakan Keamanan Pangan Global
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...