CARITAU MAKASSAR - Operasi Keselamatan tahun 2023 telah berakhir. Operasi tersebut digelar di seluruh wilayah hukum Indonesia termasuk Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak 7-20 Februari.

Dari hasil operasi yang digelar 14 hari tersebut, setidaknya Satlantas Jajaran Polda Sulsel mengeluarkan sanksi tilang sebanyak 8.137 pelanggar.

"Dari 8.137 pelanggar itu didominasi pelanggaran di wilayah hukum Polres Bone sebanyak 1.207 perkara dengan beragam pelanggaran yang dilakukan," kata Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol Faizal melalui keterangan resminya, Selasa (21/2/2023).

Sementara untuk Makassar sendiri, jumlah pelanggar yang dikenakan sanksi tilang tak mencapai ratusan.

"Kepolisian lalulintas mengeluarkan sanksi tilang sebanyak 89 perkara yang kesemuanya di wilayah hukum Polrestabes Makassar," jelasnya.

Kata dia, pelanggaran yang disanksi secara kasat mata selama pelaksanaan operasi, seperti penggunaan helem tak ber SNI, melawan arus, penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) tak sesuai spektek.

"Kemudian penggunaan knalpot racing (brong) mobil angkutan melebihi kapasitas, pengendara di bawa umur dan pelanggaran lainnya," jelasnya.

Sementara itu, dari kejadian kecelakaan lalulintas (Lakalantas) sebanyak 117 peristiwa selama Operasi Keselamatan 2023.

"Meninggal dunia 13 orang, luka berat 8 orang dan luka ringan 146 orang," bebernya.

Ia menjelaskan, dengan berakhirnya operasi serentak skala nasional tersebut, khususnya para pengendara agar dapat meningkatkan kesadaran dan tertib berlalu lintas.

Langkah itu diyakini dapat menekan angka kecelakaan di jalan raya.

"Dalam mewujudkan kemanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas (Kamseltibcarlantas)  harus didukung dengan perilaku manusia sebagai pengguna jalan yang tentu sudah memiliki kompetensi dan tingkat displin yang memadai," pesannya. (KEK)