CARITAU JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah memanggil sejumlah pihak terkait polemik pemecatan Terawan Agus Putranto yang telah diputuskan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran, Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).

"Jadi saya sudah memanggil semua, sudah bertemu dengan IDI, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan Kemenkes. Nanti rencananya saya mau ketemu dengan dr. Terawan," ujar Budi di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Menkes Harap Angka Kematian Petugas Pemilu 2029 Jadi Nol Kasus

Budi mengatakan polemik antara IDI dan Terawan harus segera diselesaikan karena jika tidak, akan terlalu banyak waktu dan energi yang habis dalam perdebatan yang berujung pada diskursus itu.

"Nah gak baik terlalu banyak waktu dan energi yang habis untuk perdebatan yang membuat diskursus seperti ini," kata Budi.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu menuturkan, pihaknya (Kemenkes) tidak memiliki peran serta kewenangan untuk merespon lebih lanjut dalam polemik tersebut.

Meski begitu, dalam polemik tersebut, Kemenkes dapat berperan membantu membuka ruang mediasi dalam upaya mencari solusi.

"Bukan wewenang peran kami, Kemenkes di sini lebih memediasi. Ini kan masalah internal organisasi. Tapi seenggaknya kita menghimbau agar kita dipakai untuk energi yang lebih produktif," imbuh Budi.

Seperti diketahui, sektor Kesehatan di Indonesia masih memiliki banyak masalah yang perlu perhatian bersama, termasuk tenaga kesehatan dan dokter dalam hal ini IDI sebagai rumahnya. 

"Ini kan isu mengenai organisasi dan anggota kami kan ingin agar teman-teman di sektor kesehatan bisa konsen karena masih banyak masalah yang perlu didalami," kata Budi.

Salah satu masalah penting yang butuh perhatian, kata Budi adalah mengenai penanganan kesehatan harus tetap diutamakan. Budi juga menyebut Indonesia masih butuh banyak energi untuk mengatasi masalah kesehatan seperti penyakit Tubercolosis (TBC) yang masih menjadi penyumbang ke-2 penyakit terbesar di Indonesia.

"Kita TBC nomor 2 terbesar se-Indonesian dan masih tinggi. Jadi memang energi sama waktunya bisa dispend produktif untuk melayani kesehatan masyarakat,"pungkasnya. (GIBS)

Baca Juga: TKN Ungkap Eks Menkes Terawan Gabung Tim Prabowo-Gibran