CARITAU PONOROGO – Apa itu Reog Ponorogo? Reog atau reyog merupakan akronim dari ‘Rasa Eling Yekti Ora Goroh’ yang berarti kemampuan dalam mengingat bakti tanpa berdusta. Reog sendiri merupakan salah satu kesenian budaya yang berasal dari salah satu daerah di Jawa Timur, yakni Ponorogo.
Para pakar sepakat bahwa Reog lahir antara tahun 1482-1486 Masehi sebagai kritik atas kemunduran agama Hindu di tanah Jawa akibat ekspansi kerajaan Islam yang lebih muda dari pesisir. Reog sendiri diciptakan oleh petinggi Kerajaan Majapahit bernama Ki Ageng Kutu.
Baca Juga: Alasan Ini, Pengamat Militer Minta Pemberian Pangkat Tituler Letkol ke Deddy Corbuzier Dikaji Ulang
Petinggi Kerajaan Majapahit tersebut keluar dari istana Majapahit dan menepi ke pedalaman Ponogoro sampai akhirnya mengembangkan laskar dengan menggelar tari dan pergelaran mistis untuk mengembalikan kejayaan Hindu, bertujuan untuk menarik simpati masyarakat pada Ki Ageng Kutu. Murid-murid Ki Ageng Kutu ini yang kemudian disebut Warok. Tugas utama dari seorang warok adalah memimpin pemain topeng singa barong raksasa, serta jathil dari kalangan gemblak yang menari kuda-kudaan.
Dalam pertunjukan, reog ditampilkan menggunakan topeng berbentuk kepala singa atau biasa dikenal “singa barong”. Singa Barong ini menjadi simbol Kertabhumi (Raja Majapahit 1468 - 1474), dan di atasnya ditancapkan bulu-bulu merak yang menyerupai kipas raksasa sebagai simbol pengaruh kuat para rekan tiongkoknya yang mengatur dari atas gerak-geriknya. Jathilan, diperankan kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan kerajaan Majapahit yang berbanding terbalik dengan kekuatan warok.
Gemblak sendiri berkaitan erat dengan warok. Gemblak adalah sebutan untuk anak laki-laki yang tinggal bersama komunitas warok dalam jangka waktu dua tahun.
Sedangkan warok merupakan sebutan untuk laki-laki yang memiliki sifat kesatria, berbudi pekerti luhur dan memiliki wibawa tinggi di kalangan masyarakat. Seorang Warok sering berperan sebagai pemimpin lokal informal dengan banyak pengikut.
Kisah warok dan gemblak ini juga pernah diangkat ke layar kaca, seperti ‘Warok Singo Kobra’, ‘Bathoro Katong dan Reog Ponorogo’, sampai yang paling populer adalah ‘Kucumbu Tubuh Indahku’.
Menurut Sudirman, pegiat seni Ponorogo seperti dilansir DetikJatim, gemblak merupakan tradisi turun-menurun dan termasuk kultur budaya nenek moyang zaman dulu di Bumi Reog.
Dahulu, reog merupakan milik masyarakat, dimana semua penarinya terdiri dari orang-orang kuat dari kelompok warok, pembarong, klono sewandono, hingga bujang ganong, dan salah satu penari yang luwes diperankan laki-laki muda dan tampan yaitu jathilan.
Jathilan dimunculkan untuk menyindir prajurit Majapahit yang tidak memiliki sifat heroik, dan tidak pemberani.
Untuk menjadi gemblak, ada kriteria yang harus dipenuhi seperti, berusia antara 12-20 tahun, tampan, kulitnya bersih, dan berpakaian rapi. Untuk menjadikan seorang anak laki-laki sebagai gemblak, Warok harus melamar calon gemblak ke kedua orang tuanya dengan mahar sapi dan sawah garapan.
Selama menjadi warok, warok dan istrinya dilarang untuk berhubungan badan. Bahkan, beberapa rumor menyebutkan bahwa gemblak biasa dijadikan sebagai ‘pemuas’ warok yang sedang ‘puasa berhubungan suami-istri’ dengan istri sahnya.
Namun, Sudirman mengatakan bahwa hubungan warok dengan gemblak hanya sebatas hubungan bapak dan anak angkat. Ia berharap masyarakat jangan memandang gemblak secara negatif, terutama soal hubungan homoseksualitas antara keduanya.
"Karena biasanya orang tua dari yang jadi gemblak itu kekurangan secara ekonomi. Jadi, anaknya diopeni (dirawat) lebih terhormat," pungkas Sudirman. (FAS/JRO)
Baca juga:
Tutorial Jadi G4I di Indo Dihujat Netizen, Deddy Corbuzier Tersandung Podcast LGBT
Mahfud MD: LGBT dan Penyiarnya Belum Dilarang oleh Hukum
PKS Tegaskan Tak Ada Ruang Bagi LGBT, Bertentangan dengan Karakter Bangsa Beragama
Menkominfo Tanggapi Podcast LGBT: Kreator Konten Diimbau Pegang Norma Indonesia
Sejarah LGBT dari Mesir Kuno Hingga Kota Mesum Pompeii
Konten LGBT Deddy Corbuzier Dihujat Netizen, Ini Kata Psikolog
Empat Kasus LGBT di Indonesia yang Diliput Media Asing, ada Pesta Ratusan Gay di Kelapa Gading
Psikolog UNM Makassar: LGBT Bukan Kodrat atau Takdir Seorang Manusia
Selain Lucinta Luna Alias Muhammad Fatah, Ini Deretan Artis Indonesia yang Mengaku LGBT
Muhammadiyah Makassar Tegaskan Tak Ada Tempat Bagi Kaum LGBT
Pahit Manis Kehidupan Transgender Pinggiran Jakarta, JAMM Sesalkan Podcast LGBT
Menguak Kisah Pilu di Balik Gemerlap Kecantikan Ladyboy dan LGBT di Thailand
Baca Juga: Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa Resmi Menikah
menguak sejarah gemblak reog ponorogo ada kaitannya dengan lgbt? deddy corbuzier
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...