CARITAU KUALA LUMPUR - Malaysia mengutuk keras serangan brutal yang dilakukan pasukan rezim Israel (IOF) pada Jumat (12/4/2024) di Rafah, yang menyerang dan melukai beberapa konvoi bantuan kemanusiaan dan relawan.
Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam pernyataan media diterima di Kuala Lumpur, Minggu (14/4/2024), mengatakan serangan itu termasuk kepada pekerja bantuan yang menangani bantuan dari Malaysia melalui Operasi (Ops) Ihsan.
Serangan terhadap pekerja kemanusiaan, relawan, dan individu tak bersenjata yang melakukan upaya bantuan, sama sekali tidak bisa diterima.
“Kekejaman yang dilakukan Israel mencerminkan kekejaman yang melampaui pemahaman dan pembenaran apa pun. Tidaklah cukup lagi hanya mengutuk tindakan tirani itu secara menyeluruh,” bunyi pernyataan Kemenlu.
Sudah saatnya komunitas internasional bersatu dan menuntut Israel menghentikan tindakan tidak manusiawi, serta bertanggung jawab atas kejahatan mereka.
“Jika Israel sebelumnya mengklaim bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan yang diperlukan untuk membela diri, tindakan mereka sejak Oktober tahun lalu jelas menunjukkan kebalikannya. Pernyataan itu menyebutkan Israel jelas-jelas merupakan pihak yang menyerang dan meneror,” lanjut Kemlu.
Di saat bantuan sangat dibutuhkan untuk menjangkau rakyat Palestina, rezim Israel seperti dirilis Antara terus menerapkan pembatasan dan penghalang untuk menyiksa orang lanjut usia, orang sakit, perempuan dan anak-anak.
Itu kedua kalinya operasi Ops Ihsan diganggu, dan nyawa para relawannya terancam tanpa alasan. Serangan pertama terjadi pada 14 Maret 2024 yang merenggut nyawa delapan warga Palestina dan melukai lebih dari dua puluh lainnya. (BON)
Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia Lolos Se...
Jepang Juarai Piala Asia U-23 Qatar, Tekuk Uzbekis...
Sekolah Berjalan Anak Bajo di Wakatobi
Olah TKP Kasus Mutilasi di Ciamis
Peradi Beri Masukan Penegakan Hukum Pemerintahan P...