CARITAU BOGOTA - Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, mengumumkan bahwa Presiden Kolombia Gustavo Petro telah memerintahkan pembukaan kedutaan besar mereka di Kota Ramallah, Palestina.
“Presiden Petro telah memberikan instruksi agar kami mendirikan kedutaan Kolombia di Ramallah. Itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil,” kata Murillo, di Bogota, Rabu (22/5/2024).
Pengumuman Menlu menindaklanjuti keputusan Preisden Petro menarik diplomat-diplomatnya dari Israel dan memutuskan hubungan dengan negara tersebut pada 2 Mei 2024, setelah menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida.
Niat membuka kedutaan besar di Palestina sebenarnya telah diumumkan Presiden Petro pada 20 Oktober 2023, saat bertemu dengan Duta Besar Israel Gali Dagan dan Duta Besar Palestina Raouf Almalki.
Menurut Menlu Murillo, Presiden Petro juga memimpin pertemuan para pemimpin di Saint Vincent dan Grenadines, yang disepakati untuk menerapkan strategi agar Palestina diakui sebagai negara yang berhak penuh di PBB.
"Kami yakin semakin banyak negara yang mengakui Palestina, dan ini tidak merugikan Israel atau Yahudi," kata Murillo.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa sepakat dalam konteks perjanjian Oslo, bahwa solusi dua negara akan diciptakan. Dan jika diperlukan dua negara, Palestina perlu diakui sebagai negara penuh," tambah Menlu.
Menlu Murillo membuat pernyataan pada hari yang sama, ketika Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengumumkan bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024.
Kolombia seperti dirilis Antara, telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada 3 Agustus 2018, pada masa pemerintahan Presiden Juan Manuel Santos. (BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...