CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) telah resmi meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) secara serentak tematik 'Stategi Penyelenggaraan Pemilu di Luar Negeri' yang diselenggarakan di Hotel Grand Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) kemarin.
Adapun IKP tematik kerawanan pemilu tersebut diselenggarakan dalam rangka untuk membaca situasi pemetaan mengenai pencegahan potensi kecurangan dan kerawanan pelaksanaan Pemilu diluar negeri.
Baca Juga: Partai Buruh Desak DPR Gulirkan Hak Angket Pemilu Curang
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja dalam proses pemetaan yang sudah dilakukan, pihaknya telah menemukan sejumlah wilayah diluar negeri yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan pemilu yang cukup besar.
"Jadi ada beberapa wilayah yang telah menjadi perhatian Bawaslu," kata Bagja dikutip Jumat (1/9/2023).
Bagja menjelaskan, berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, dari total keseluruha 128 negara didunia yang terdapat warga negara Indonesia di dalamnya, tercatat sebanyak 20 negara masuk dalam daftar kategori penyelenggaraan Pemilu rawan tinggi.
Dirinya menuturkan, adapun salah satu negara yang tercatat memiliki tingkat penyelenggaraan pemilu rawan tinggi yakni negara tetangga yaitu Malaysia. Adapun Malaysia telah tercatat sebagai negara rawan tinggi lantaran, pada Pemilu tahun
lalu ditemukan indikasi kecurangan saat agenda pencoblosan surat suara.
"Kuala Lumpur (Malaysia) misalnya, punya pengalaman menarik. Ada indikasi kecurangan saat itu. Kami ingat saat itu Bawaslu meminta pemberhentian (pemungutan suara) karena ada indikasi melanggar aturan," tuturnya.
Bagja menerangkan, selain Malaysia, selanjutnya negara lain yang masuk di dalam ketegori kecurangan rawan tinggi yakni di Sydney Australia.
"Ada WNA (warga negara asing) ikut antrian saat pencoblosan, itu kejadian di Sydney (Australia)," terang Bagja.
Berdasarkan kasus itu, Bawaslu RI telah resmi menetapkan bahwa Malaysia dan Australia telah masuk dalam daftar catatan sebagai kategori negara rawan tinggi pada pelaksana. pemilu 2204 di luar negeri.
Disatu sisi, Bagja menyebutkan bahwa terdapat negara lain yang juga tela tercatat masuk dalam negara yang memiliki potensi kecurangan dan kerawanan Pemilu tinggi. Negara itu antara lain, Amerika Serikat, Hongkong, Jepang, Qatar, Mesir Taiwan, Belanda, Korea Selatan, dan Singapura.
"Selain itu ada juga Oman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Brunei Darussalam, Abu Dhabi, Jerman, dan Filipina," tandas Bagja. (GIB/DID)
Baca Juga: Kontras Desak KPU Bertanggungjawab atas Meninggalnya 94 Petugas KPPS
bawaslu luncurkan ikp indek kerawanan pemilu luar negeri pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...