CARITAU JAKARTA - Calon Anggota Legislatif (Caleg DPD RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur, Agus Raharjo menyambangi Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rabu (13/03/2024).
Agus melaporkan adanya dugaan kecurangan manipulasi suara yang ditenggarai terjadi di Dapil Jawa Timur.
Mantan Ketua KPK itu menjelaskan perihal temuan dugaan manipulasi suara di Dapilnya tersebut. Adapun manipulasi suara tersebut diduga terjadi bertepatan dengan Sistem informasi Rekapitulasi (Sirekap) telah berhenti sementara.
Agus menyebut, bahwa pada saat aplikasi Sirekap itu diberhentikan sementara, pihaknya tidak dapat mengakses perkembangan hasil perolehan suara dari penghitungan C1 ke D Hasil perolehan suara.
Namun tiba-tiba, menurut Agua, pihaknya menemukan adanya salah satu calon yang secara singkat mendapat lonjakan suara cukup besar bahkan ribuan suara.
Namun ketika Sirekap telah dibuka kembali oleh KPU RI, lanjut Agus, suara calon itu diduga tiba-tiba naik drastis dari sebelumnya yang hanya mendapatkan suara rendah.
"Jadi kita gak tau perkembangan nya. Tau-tau kan saya cerita pada waktu tanggal 5 maret yang sudah dikeluarkan data dari KPU RI itu 79.99 persen," kata Agus di kantor Bawaslu RI, Rabu (13/3/2024).
"Artinya 80 persen saya masih diranking 4, bedanya suaranya lebih dari 200 ribu. Tau tau yang (Sirekap) KPU mati kita gak bisa akses. Hasil yang tanggal 9, kan hanya 4 hari. Di Sirekap itu tau-tau angkanya sebesar itu," sambungnya.
Agus mengungkapkan, perubahan suara itu diduga terjadi lantaran pihaknya menemukan terdapat salah satu calon yang awalnya menduduki posisi ke lima namun dalam waktu cepat tiba-tiba telah berubah menjadi posisi nomor 1.
"Jadi Itu Luar biasa mengherankan gitu loh. Jadi tolong itu ditelusuri karena kami melihat dari laporan kami yang pertama, pada waktu kita baru sampling 3 Desa itu penyimpangan seperti itu sudah terjadi jadi dari C1 ke D hasil itu berubah drastis," ungkap Agus.
Disisi lain, dirinya menambahkan, kondisi itu tidak mungkin terjadi, lantaran apabila merujuk didalam Sirekap, kenaikan suara salah satu calon itu sangatlah drastis sampai menginjak hingga 5 sampai 6 ribu per satu Kecamatan.
Agus menambahkan, keyakinan soal ada dugaan manipulasi suara itu lantaran hasil yang telah tercatat tidak logis lantaran hanya dalam waktu dekat melonjak lebih dari 5 ribu sampai 6 ribu suara per Kecamatan.
"Sehingga yang tadinya gak dapat apa-apa bisa dapat berapa ribu 1 kecamatan, sekitar 5 ribu, 6 ribu per kecamatan," tandas Agus. (GIB/DID)
agus raharjo laporkan dugaan kecurangan pemilu bawaslu penggelembungan suara pileg 2024
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...