CARITAU GAZA - Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan tentara Israel telah menghancurkan lebih dari 300 rumah di Jabalia, Jalur Gaza utara, sejak dimulainya serangan militer seminggu lalu.

Hal itu disampaikan Juru bicara Pertahanan Sipil, Mahmoud Basal, pada Minggu (19/5/2024).

"Kami menerima panggilan darurat mengenai sejumlah jasad yang bergelimpangan di jalan dan di bawah reruntuhan rumah yang hancur," kata Mahmoud Basal.

Menurutnya, tim penyelamat tidak bisa mencapai lokasi karena tingginya intensitas pengeboman oleh Israel.

Basal menjelaskan, operasi militer Israel menyebabkan kehancuran besar-besaran bangunan rumah tinggal dan infrastruktur di kota dan kamp Jabalia.

Sulit bagi tim medis dan tim pertahanan sipil untuk mencapai lokasi tertentu di Jabalia, akibat pengeboman dan penembakan yang diarahkan langsung terhadap mereka oleh tentara Israel.

Pada 11 Mei 2024, Israel melancarkan serangan baru ke Jabalia dan wilayah sekitarnya dengan membabi buta, menargetkan puluhan rumah dan infrastruktur di dalam kamp.

Kamp tersebut menjadi tempat tinggal bagi ratusan ribu penduduk, termasuk mereka yang mengungsi dari wilayah utara Jalur Gaza.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera di wilayah kantung tersebut.

Tujuh bulan setelah Israel memborbardir, dimulai sejak serangan Hamas pada Oktober 2024, hampir 35.400 warga Palestina tewas, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, sementara 79.300 lainnya menderita luka.

Israel juga melakukan blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang menjadi langka.

Setelah mendapat gugatan genosida, Mahkamah Internasional (ICJ) seperti dirilis Antara memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan serangannya dan mengambil langkah yang menjamin bantuan kemanusiaan tersedia bagi warga sipil Gaza. (BON)

Baca Juga: Hasil Survei Sebut 55% Warga AS Menentang Aksi Brutal Militer Israel di Gaza

Baca Juga: OKI Akan Gelar Pertemuan Luar Biasa Bahas Agresi Israel Atas Palestina