CARITAU OKBIBAB - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Okbibab, Papua menyandera empat pekerja pembangunan tower BTS dan meminta uang tebusan sebesar Rp500 juta.
"Memang benar KKB yang menyandera para pekerja pembangunan tower BTS di Okbab (bukan Okbibab, red.) itu meminta uang tebusan Rp500 juta sebagai syarat untuk membebaskan para sandera," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Prabowo di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, Papua Selatan, Sabtu (12/5/2023).
Baca Juga: Kapendam Cendrawasih: 270 Orang Mengungsi ke Pos TNI Sugapa dari Serangan KKB
Empat karyawan yang disandera, yaitu Asmar dan Fery karyawan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), keduanya dilaporkan mengalami luka-luka, kemudian Peas Kulka (staf Distrik Okbab) dan Senus Lepitalem Distrik Borme.
Baca juga: Empat Orang Pekerja BTS Kominfo Disandera oleh KKB di Okbibab Papua
Dilansir dari laporan Antara, terungkap awalnya enam pekerja BTS didampingi Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, Jumat (12/5), berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat Elang Air.
Setibanya di Lapangan Terbang Okbab, tiba-tiba didatangi anggota KKB yang membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap tiga orang pekerja.
Dua orang yang terluka adalah Alverus Sanuari dan Benyamin Sembiring. Mereka dibebaskan bersama Kadis Infokom, kemudian kembali ke Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit atas luka yang mereka alami.
"Berbagai upaya saat ini untuk membebaskan keempat sandera, " kata Kombes Pol. Benny. (IRN)
Baca Juga: Bawaslu Imbau Jajaran Tingkatkan Keamanan dan Distribusi Logisitik Pemilu di Papua
kkb papua okbibab bts kominfo disandera kkb pegawai disandera kkb kelompok kriminal bersenjata
c9cvbt
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024