CARITAU MAKASSAR – Baru-baru ini masyarakat Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikejutkan penemuan mayat seorang nenek yang dibungkus karung pada Jumat (1/7/2022). Ternyata nenek tersebut korban penganiayaan dan pembunuhan oleh pasangan suami-istri di Makassar yang kesal ditagih utang oleh korban.

“Korban sebelumnya menagih utang terhadap pelaku. Namun pelaku dan korban terlibat cekcok dan korban kemudian mendorong anak pelaku,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak, di Makassar, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: Atika Siswi RHIS Makassar Persembahkan Medali Perak PON XXI untuk Sulsel

Menurut Kasatreskrim, pelaku pun kesal dan nekat memukul kepala korban menggunakan batu-bata. 

Korban Dg Nillang (67) warga Jalan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Tamalate, Polrestabes Makassar sejak 10 Juni 2022.

Tim Jatanras Polrestabes Makassar pun  mengamankan pasangan suami istri  (Pasutri) inisial DN (27 tahun) dan suaminya DT (40 tahun) yang diduga pelaku penganiayaan berujung pembunuhan terhadap korban.

"Motif penganiayaan sendiri diduga dilatari masalah pribadi antara korban dengan kedua pelaku," jelasnya. 

DN kepada polisi mengaku dan membenarkan telah melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. 

DN berperan sebagai eksekutor dengan mendorong lalu menikam korban menggunakan pisau dapur pada bagian perutnya berulang kali, serta memukul kepala korban menggunakan batu bata.

Bahkan terduga pelaku DN disebut sempat mengambil barang milik korban berupa dua buah cincin dan satu buah kalung. Barang korban pun kemudian dijual dengan harga Rp12 juta.

"Tapi itu masih dilakukan pengembangan," tambah Kasatreskrim.

Sementara DT yang diduga ikut serta dalam kasus ini, juga mengakui bahwa isterinya melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Setelah mengetahui hal tersebut, DT membungkus mayat korban menggunakan karung dan membuang mayat korban di perkebunan warga di Kelurahan Pandang-pandang, Gowa," ujarnya.(KEK)

Baca Juga: BNPB: 12 Desa di Latimojong Luwu Terisolasi Dampak Banjir dan Longsor