CARITAU GOWA – Beningnya air Danau Bili-Bili, cakrawala merona jingga saat fajar dan berganti merah saat senja, keindahan yang bakal selalu mengundang siapapun untuk datang kembali ke wisata Jungle Camp yang terletak di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Gowa memang dikenal dengan keindahan destinasi wisatanya yang banyak diminati, sebut saja hutan pinus Lembanna Malino, juga keindahan air terjun di Kecamatan Tinggimoncong.
Baca Juga: Atika Siswi RHIS Makassar Persembahkan Medali Perak PON XXI untuk Sulsel
Kini keindahan alam Gowa diperkaya dengan Jungle Camp yang sangat cocok buat penggemar fotografi atau mereka para peselfi. Keindahan Danau Bili-Bili dengan deretan pegunungan di cakrawala, serta sunrise dan sunset dijamin bakal menghasilkan sketsa foto nan indah.
Pemandangan air Danau Bili-Bili yang membentang luas di Jungle Camp merupakan air sungai dari Gunung Bawakaraeng yang dibendung di Bendungan Bili-Bili, Kabupaten Gowa.
Meskipun terbilang destinasi wisata baru, nampaknya Jungle Camp sudah banyak dilirik wisatawan, mulai kalangan orang tua hingga milenial.
Letak Jungle Camp juga tak terlalu jauh dari Kota Makassar menjadi salah satu faktor ramainya kunjungan, hanya sekitar 26 Km serta membutuhkan sekitar 40 menit menggunakan roda dua maupun roda empat.
Sepi Saat Covid
Zuhdi, salah satu pengunjung, sangat merekomendasikan kecantikan sunrise dan sunset Jungle Camp.
"Apalagi kalau teman-teman datang sebelum pukul 06.00 pagi, sunrisenya sangat indah, sinar matahari di pagi hari cukup memukau," ungkapnya.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar itu pun menjamin para penikmat fajar dan senja bakal ketagihan.
"Dijamin teman-teman tidak akan kecewa. Apalagi untuk teman-teman indie, menyeruput kopi, memutar musik dan menikmati matahari terbit dan terbenam sangat cocok," jelasnya.
Daeng Sitaba (53), salah satu pengelola Jungle Camp, mengungkapkan bahwa tempat wisata baru tersebut sudah mulai ramai dikunjungi masyarakat, namun mendadak sepi selama pandemi Covid-19.
"Sudah banyak yang berkunjung di sini. Cuma ini kelihatan sepi karena lagi Covid. Biasa sampai seribu orang datang ke sini sebelum Covid," ungkap Daeng Sitaba.
Bebas Tangkap Ikan
Bukan hanya digunakan liburan dan bersantai, kata Daeng Sitaba, Jungle Camp juga digunakan mahasiswa untuk menggelar diskusi kampus, memanfaatkan gazebo yang disewakan pengelola.
Harga sewa setiap Gazebo yang menampung 30-an orang, dibanderol Rp500 ribu semalam, dilengkapi fasilitas kamar mandi dan listrik.
Selama Covid-19, pengelola Jungle Camp hanya mampu mendapatkan hasil sewa rata-rata Rp2 juta setiap bulan.
"Saya baru dua tahun jadi pengelola di sini sejak tahun 2020. Selama Covid-19 pengunjung kurang. Cuma hari Sabtu dan Minggu, itu saya dapat paling Rp500 ribu. Banyak juga datang hari-hari biasa. Cuma tidak terlalu ramai," katanya.
Sementara bagi pengunjung yang datang hanya untuk bersantai sambil menikmati pemandangan Jungle Camp hanya dikenakan sewa parkir Rp 5.000 setiap kendaraan.
Jika tidak ingin repot menyiapkan makanan sendiri, pengunjung dapat membeli makanan yang disiapkan pengelola. Harga setiap porsi hidangan yang disiapkan tergantung menu yang dipesan.
"Tergantung menunya mau yang Rp10 ribu atau Rp15 ribu. Kalau yang Rp35 ribu itu ikan Nila, digoreng atau bakar, plus sayur. Ikannya ditangkap langsung di tempat ini (Jungle Camp) jadi masih segar. Kalau mancing tidak kena biaya tambahan. Bebas biar bawa alat pancing sendiri atau bawa jaring juga boleh. Tidak ada larangan," tandasnya.
Menurut Daeng Sitaba, banyak pengunjung yang datang memanfaatkan kesejukan dan keindahan Jungle Camp buat terapi diri, terutama mereka yang penat dan suntuk menghabiskan kerja keseharian di Makassar.
“Jadi banyak juga pengunjung yang memanfaatkan Jungle Camp sebagai lokasi buat healing. Minimal mereka bakal segar dan fresh setelah melewatkan hari di sini,” katanya sembari tertawa dan mengacungkan jempol.
Berminat menyantap ikan plus healing sembari menikmati indahnya danau dan gunung? Jungle Camp menanti kedatangan kalian. (Kheky Dompea)
Baca Juga: BNPB: Operasi SAR Korban Longsor Tana Toraja Dihentikan
danau bili-bili fotografi gowa jungle camp lembanna malino parangloe selfi sulawesi selatan tinggimoncong wisata
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...