CARITAU JAKARTA – Ratusan perusahaan angkat kaki dari Kabupaten Karawang. Penyebabnya, para pengusaha menilai upah buruh di Karawang terlalu tinggi, mencapai Rp4,798.312, tertinggi kedua di Indonesia setelah Kota Bekasi.
Ketua Apindo Karawang, Abdul Syukur, menuturkan saat ini perusahaan yang masih bertahan dan beroperasi di Karawang tersisa 900 saja. Berbanding terbalik dengan kondisi di tahun 2018, di mana terdapat 1.752 perusahaan yang beroperasi di Karawang.
Baca Juga: Buruh Ancam Gruduk Rumah Pribadi, Pj Heru: Itu Tempat Istirahat, Kalau Mau Ketemu di Balai Kota
"Tahun 2018 itu rinciannya pabrik swasta sebanyak 787, penanaman modal asing 638, penanaman modal dalam negeri 269, dan joint venture sebanyak 58 pabrik," kata Abdul Syukur saat mengisi materi diskusi di kampus UBP (Universitas Buana Perjuangan) Karawang, Kamis (16/6).
Polemik soal eksodus perusahaan di Karawang ini juga mengundang perdebatan di media sosial. Netizen menyuarakan pendapatnya tentang alasan pengusaha pindah karena Upah Minimum Kota yang tinggi. Berikut beberapa komentar netizen yang dirangkum caritau.com:
B***en4326: Kata sebagian pihak, ahh masa bodo. Padahal menurut saya lebih baik bekerja daripada nganggur. Boleh jadi perusahaan tempat kita kerja tak membuat kita kaya, tetapi masih bisa membuat kita hidup.
A**.*ardana86: Nah kan kejadian juga perusahaannya yang lebih mengalah untuk hengkang ke daerah yang UMK nya lebih masuk akal dengan SDM yang tidak terlalu banyak nuntut ini itu
O***_baddas04: Pindah ke Vietnam...di sana fre pajak &di sediakan lahan sma pemerintah nya...tidak ada pungli ...
Sheje***h24: Jangan salahkan serikat/buruh, mereka hanya terpaksa meminta umk naik, sedangkan bahan2 poko dll pda naik.
Sebelumnya, Ketua Apindo Karawang Abdul Syukur menyebut perusahaan di Karawang susah payah mengimbangi kenaikan upah di Karawang yang pernah tembus rekor mengalami kenaikan sampai 58 persen. Sejak itu banyak perusahaan kena dampak. Terutama perusahaan padat karya.
Dampaknya, ratusan perusahaan memilih pindah ke daerah yang UMK-nya tidak begitu tinggi. "Perusahaan kebanyakan pindah ke daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta," ucapnya. (DIM)
Baca juga :
Ratusan Perusahaan Eksodus dari Karawang, UMK Tinggi jadi Kambing Hitam
UMK Bekasi Tertinggi, Upah Buruh di Jateng Paling Murah di Pulau Jawa
Baca Juga: Sertifikasi Halal Bisa Lewat Lapor Sukarela, Bukti Pemerintah Berpihak ke UMK
umk karawang umk perusahaan eksodus dari karawang tenaga kerja buruh
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024