CARITAU JAKARTA – Sindiran Presiden Partai Buruh Said Iqbal soal Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus mengantisipasi kekuatan oligarki dan politik uang agar penyelenggaran Pemilu 2024 tidak curang, jujur dan adil disambut pesan komedi satire dari Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Saat berpidato dihadapan Said Iqbal serta perwakilan pimpinan pusat Partai Buruh lainya, Hasyim membalas sindiran dengan mengatakan bahwa nasib buruh lebih diuntungkan jika dibandingkan dengan nasib anggota KPU.
Baca Juga: Partai Buruh Desak DPR Gulirkan Hak Angket Pemilu Curang
"Kalau saya boleh merespon Mas Ketua (Said Iqbal) tadi, teman-teman buruh sebenernya lebih diuntungkan dari pada para anggota KPU," canda Hasyim di Aula Utama KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2022).
Alasannya, kata Hasyim, anggota KPU tidak diberikan kesempatan untuk melakukan hal yang sama seperti kelompok buruh yang dapat menuntut haknya dan tidak juga seperti anggota ASN yang diatur oleh undang-undang.
"Kenapa saya katakan begitu? Anggota KPU ini bukan ASN, jadi nggak tunduk UU ASN. Kami juga bukan buruh, bukan tenaga kerja, jadi tidak tunduk pada UU Ketenagakerjaan," sambungnya.
Hasyim pun memberikan analogi soal kelompok buruh yang bisa menuntut hak-haknya termasuk soal kenaikan upah kepada pemerintah secara bebas.
Sambil bergurau Hasyim mengatakan, anggota KPU tidak bisa melakukan hal itu lantaran tidak adanya kesempatan forum untuk menuntut uang kehormatan agar naik.
"Teman-teman dari Partai Buruh masih ada hak menuntut UMP. Kami enggak ada kesempatan menuntut uang kehormatan naik tuh, enggak ada forumnya," ujar Hasyim disambut gelak tawa Said Iqbal dan para pimpinan Partai Buruh.
Hasyim pun memberikan perumpamaan jika sekalipun pihaknya dan Bawaslu membuat serikat, maka juga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk menuntut pemerintah agar dapat menaikan uang kehormatan penyelenggaran Pemilu.
"Jadi kalau kita bikin serikat anggota KPU ditambah serikat anggota Bawaslu, juga tidak boleh demo kayak Partai Buruh, karena tidak ada hak yang diberikan untuk menuntut hak-hak kami, tidak ada," ungkapnya.
Maka dari itu, Hasyim menegaskan bahwa menjadi penyelenggara pemilu baik itu anggota KPU RI maupun anggota Bawaslu RI, adalah tugas kesukarelawanan, bahkan seperti hobi.
Meski seringkali integritasnya diragukan oleh sejumlah pihak, Hasyim menilai, sejauh ini baik KPU ataupun Bawaslu sangat terbuka dalam proses tahapan menyelenggarakan pemilu.
"Integritas harus 24 jam, adil enggak adil disorot banyak orang, transparan, akuntabel, kira-kira gitu," tutur Hasyim.
Sehingga, lanjut Hasyim, jika dikemudian hari publik menemukan pelanggaran intergritas dari KPU, Hasyim meyakini sudah pasti masyarakat khususnya partai buruh akan menggeruduk kantor KPU.
"Jadi anggota KPU juga udah pasti didemo Partai Buruh, udah pasti diomel-omelin Said (Iqbal) ini. Dan karena kita gurunya sama, jadi Said mau ngomel-ngomel cara menjinakkannya kita tahu," tandas Hasyim disambut gelak tawa. (GIB)
Baca juga :
PDIP Target Hattrick Menang Pemilu, PKS Siap Tempur di 2024
Siap Ikut Pemilu 2024, PKS Target 86 Kursi di DPR RI
PKP Songsong Pemilu 2024 dengan Target Tinggi, 34 Kursi di DPR RI
Farhat Abbas Datangi KPU, Daftarkan Pandai Ikut Pemilu 2024
Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 Dibagi Tiga Kategori, Ini Perbedaan Perlakuannya Menurut Ketua KPU
Pendaftaran Calon Peserta Pemilu 2024, Sejumlah Parpol Tiba di Kantor KPU
Hary Tanoesoedibjo: Perindo Fokus Raih 60 Kursi di DPR, Tembus Ambang Batas Parlemen
Nasdem Targetkan Masuk Dua Besar Pemilu 2024 dan 100 Kursi DPR RI
Rela Mundurkan Jadwal Pendaftaran ke KPU, Partai Gelora Tetap Optimis Raih Suara 4% di Pemilu 2024
Hari Kedua Pendaftaran Calon Peserta Pemilu 2024, Partai Kebangkitan Nusantara Datangi KPU Siang Ini
Tiga Parpol Belum Lengkapi Dokumen Pendaftaran, Begini Ultimatum KPU
Tunggu Bebas dari Bui, Gede Pasek Bebaskan Anas Pilih Jabatan di PKN
Pasti Ada Gugatan, Menkopolhukam Ingatkan KPU Profesional Gelar Pemilu dan Pilpres 2024
Tunggu Bebas dari Bui, Gede Pasek Bebaskan Anas Pilih Jabatan di PKN
Pantau Pendaftaran Parpol, Bawaslu Bantu Pengawasan dan Keaslian Data
Aplikasi Sipol KPU Dinilai Belum Maksimal, Banyak Data Keanggotaan Partai Buruh Tidak Masuk
Hari Ketiga Pendaftaran Parpol, Hanya 1 Partai yang Mendaftar ke KPU
AHY Sebut Tiga Ancaman Pemilu 2024: Politik Identitas, Politik Transaksional dan Hoaks
Muhaimin: PKB Akan Daftar ke KPU Bersama Partai Gerindra
Anggaran Pemilu 2024 Belum Cair, KSP Jamin Pemerintah Akan Penuhi Usulan KPU
Mantan Ketua KPU Pertanyakan Anggaran Pemilu 2024: Duitnya Ada Nggak, Kapan Bisa Cair?
Tiga Mantan Komisioner Kunjungi KPU Bahas Keterlambatan Pencairan Anggaran Pemilu 2024
Partai Garuda Resmi Mendaftar ke KPU, Incar Kaum Muda Jadi Anggota
Anggaran Pemilu Dipangkas Pemerintah, Ini Dampak Besarnya Menurut Ketua KPU
Nama Angota KPU yang Dicatut Jadi Kader Parpol Terus Bertambah
98 Anggota Dicatut Parpol Jadi Kader, KPU: Berpotensi Tidak Memenuhi Syarat
Soal Koalisi Demokrat, AHY: Kami Intens Berkomunikasi dengan PKS dan Nasdem
AHY: Demokrat Target Posisi Minimal 3 Besar di Pemilu 2024
Partai Demokrat Daftar ke KPU, Dipimpin Langsung AHY Bersama 34 Ketua DPP
Soal Mandegnya Pencairan Dana Pemilu 2024, AHY: Kita Akan Dorong dan Kawal Terus
PDRI Optimis Lolos Pendaftaran KPU Meski Dokumen Belum Lengkap
Anggota Bawaslu Juga Ikut Dicatut Parpol, Sipol Kembali Dikritik
Hari Keenam Pendaftaran Parpol, Ini Satu-satunya Partai yang Mendaftar ke KPU
KPU Beri Tenggat Waktu PDRI Lengkapi Dokumen Hingga 14 Agustus
Baca Juga: Cawapres Muhaimin Iskandar Ziarah ke Makam Ulama Aceh
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...