CARITAU JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia masih berada di jalan yang tepat atau on-track untuk dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
“Indonesia adalah negara yang tangguh. Hal ini kita buktikan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir karena pandemi COVID-19, meningkatnya ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, fragmentasi perdagangan, dan perubahan iklim,” kata Airlangga, di Jakarta, Rabu (1/5/22024).
Pemerintah memiliki empat pilar utama untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2024. Pertama, pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ketiga, pemerataan pembangunan. Keempat, pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Saat menjadi pembicara pada kuliah tamu di London School of Economics and Political Science (LSE) di London, Inggris (30/4/2024), Airlangga menggarisbawahi pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih, Indonesia memiliki peluang bonus demografi yang wajib dimanfaatkan dengan baik.
Sejauh ini, menurut Airlangga, fundamental ekonomi Tanah Air masih tumbuh di level 5% selama delapan kuartal terakhir berturut.
Modal lain yang dimiliki Indonesia, selain stabilitas pertumbuhan ekonomi, adalah stabilitas politik. Pada Februari 2024, Indonesia telah berhasil mengadakan pemilihan umum.
"Pemerintahan baru akan tetap berkomitmen pada prioritas reformasi struktural, dan hasil pemilihan tidak akan mengalihkan sikap ini. Fokus kebijakan pada pertumbuhan dan kewaspadaan fiskal akan tetap utuh. Pascapemulihan ekonomi yang solid dari pandemi, Indonesia lanjut bergerak untuk menjadi ekonomi yang maju," ujarnya.
Guna mencapainya, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata 6%-7% per tahun dalam 20 tahun ke depan.
Untuk itu, diperlukan dukungan pertumbuhan investasi 6,8% per tahun.
Saat ini, pemerintah telah merancang strategi komprehensif dan adaptif untuk melakukan transformasi ekonomi, melalui yang pertama, sains dan teknologi, inovasi, dan produktivitas ekonomi.
Kedua, implementasi ekonomi hijau. Ketiga, transformasi digital. Keempat, integrasi ekonomi domestik dan global, dan kelima, area perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Pada kuliah tamu yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa di London tersebut, Airlangga juga menyampaikan upaya pemerintah dalam memobilisasi dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan.
Airlangga juga mengundang pelajar yang hadir dalam kuliah tamu untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di Inggris untuk meningkatkan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu sektor yang menarik adalah ekosistem kendaraan listrik, sebab Pemerintah sedang berupaya mempercepat adopsi kendaraan listrik yang selaras dengan strategi hilirisasi mineral penting (downstreaming critical mineral) Indonesia.
Selain itu, pengembangan sektor ini akan mempercepat agenda dekarbonisasi. Indonesia seperti dirilis Antara, juga mulai menjadi pusat produksi kendaraan listrik global, antara lain Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, SGMW Motor Indonesia, BYD Motor, dan Chery Indonesia.
Beberapa produsen yang dikonfirmasi akan bergabung pada 2024 adalah Neta, Vinfast, Citroen, dan MG Motors.
Adapun sepanjang 2023, total penjualan kendaraan listrik baterai mencapai 17.147 unit atau tumbuh 66% dibandingkan dengan 2022. (BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...