CARITAU JAKARTA - Jawa Tengah menjadi provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa, setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) per September 2022.
Dari data tersebut, Ketua Umum Partai Rakyat Arvindo Noviar mempertanyakan urgensi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk dijadikan calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Baca Juga: Saldi Sebut MK Bak Keranjang Sampah, Jika Jadi Tumpuan Semua Masalah Pemilu
Menurut Arvindo, Ganjar Pranowo tidak pantas untuk dicapreskan PDIP, karena keunggulannya hanya polesan dari produk media massa, lembaga survei, dan media sosial.
"Kalau benar demikian, apa urgensinya @ganjarpranowo dicapreskan. Produk media massa, lembaga survei dan kegenitan media sosial-lah yang membuat nama Ganjar seolah-olah pantas dicapreskan," bebernya.
Kemudian ia menyebut bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki data holistik atau meyeluruh mengenai demografi nyata, sehingga kemungkinan tidak akan mengajukan Ganjar sebagai capres partainya.
"Untungnya Ibu Megawati @PDI_Perjuangan punya data yang holistik mengenai demografi riil," ucapnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @arvindonoviar, Kamis (19/1/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat bahwa DIY menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa, kemudian disusul oleh Jawa Tengah (Jateng).
Per September 2022, presentase penduduk miskin di DIY mencapai 11,49 persen, sedangkan di Jateng presentase penduduk miskin mencapai 10,98 persen.
Jumlah ini meningkat dari Maret 2022, penduduk miskin di Jateng saat itu hanya mencapai 10,93 persen. (DID)
Baca Juga: Dukung Hak Angket, Adian: Solusi Usut Kecurangan Pemilu 2024
ganjar pranowo capres 2024 jateng provinsi termiskin partai rakyat pilpres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...