CARITAU JAKRTA - Melihat kondisi perekonomian global yang terjadi saat ini, perusahaan konsultan Grant Thornton Indonesia memberikan tiga tips bagi milenial untuk bersiap menghadapi dampak inflasi.
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/9/2022) mengatakan perlu ada peran masyarakat dalam menekan tingkat inflasi di Indonesia. Salah satunya dengan menghindari sikap konsumtif.
Baca Juga: BPS: Beras Alami pada Maret 2024 Inflasi 2,06%
"Hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah menghindari sikap konsumtif yang berlebihan terhadap produk-produk impor dan mulai beralih ke produk buatan dalam negeri," katanya.
Johanna juga menyebut perlu ada persiapan dan edukasi kesehatan finansial bagi generasi milenial sebagai calon penerus bangsa. "Cerdas mengelola keuangan pribadi adalah sebuah keharusan untuk membantu menahan laju inflasi," katanya.
Setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan generasi milenial untuk menghadapi inflasi. Simak penjelasannya di bawah ini:
Pertama yaitu mengatur pengeluaran secara bijak. Dengan mempersiapkan rencana keuangan dengan matang, maka pengeluaran yang tidak perlu dapat dicegah.
Selain itu, penting untuk tidak selalu meningkatkan gaya hidup seiring dengan meningkatnya pendapatan. Terlebih menerapkan gaya hidup yang lebih boros dibandingkan dengan pendapatan.
Langkah Kedua, yakni dengan memiliki dana darurat, dengan menabung. Dana darurat sendiri hanya digunakan untuk keperluan mendesak seperti sakit hingga kala mengalami kondisi tanpa penghasilan. Dana darurat biasanya sebanyak enam kali total pengeluaran dalam satu bulan. Semakin banyak tanggungan, maka semakin besar pula dana darurat yang perlu dipersiapkan.
"Jangan lupa, pisahkan dana darurat pada rekening tabungan lain agar dapat tersimpan dengan baik," kata Johanna.
Ketiga, mulailah berinvestasi sedini mungkin, misal seperti membeli rumah dan dana pendidikan anak. Tak hanya itu, dalam investasi terdapat banyak instrumen lainnya mulai dari reksadana, saham, deposito, obligasi, sampai logam mulia.
Berdasarkan studi bertajuk ‘Indonesia Gen Z and Millennial Report 2020’ yang dirilis oleh institusi Alvara Research 1, disebutkan sebagian masyarakat urban milenial di berbagai kota di Indonesia mengaku sulit menabung atau berinvestasi karena rata-rata pengeluaran rutin bulanan mereka, terutama yang berusia 25-40 tahun, menghabiskan sebesar 57 persen dari total pemasukan.
Alih-alih menabung atau berinvestasi dari sisa 43% pendapatan, hampir semua dilarikan untuk pengeluaran gaya hidup seperti travelling, healing, dan menyesap kopi kekinian.
Selain itu milenial Indonesia juga harus berjuang menyiasati inflasi gaya hidup, yang menggambarkan kondisi perubahan perilaku dan kebiasaan yang mengakibatkan pengeluaran yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya penghasilan.
Sebagai catatan, inflasi Indonesia pada Agustus 2022 tercatat sebesar 4,69% (yoy), membaik dibandingkan tingkat inflasi Juli 2022 yang sebesar 4,94% (yoy).
Sebagai respons penyesuaian harga BBM pada awal September ini, pemerintah telah memberikan tiga jenis tambahan bantalan sosial dengan total anggaran sebesar Rp24,17 triliun.
Dari mulai Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan penggunaan 2% Dana Transfer Umum (DTU) oleh pemerintah daerah untuk membantu sektor transportasi sebagai upaya menekan kenaikan inflasi. (IRN)
Baca Juga: Komoditas Pangan Dominasi Inflasi Desember 2023 di Level 0,41%
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Andi Sudirman-Fatmawati Hadiri Doa Bersama dan Per...
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...