CARITAU WASHINGTON - PBB menyambut baik rencana Amerika Serikat (AS) untuk membangun pelabuhan di Jalur Gaza guna menyalurkan bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina. Hal tersebut dikhususkan untuk bantuan yang disalurkan melalui jalur darat.
"Untuk menyalurkan lebih banyak bantuan ke Gaza, baik jalur laut atau udara merupakan hal baik," kata juru bicara untuk Sekjen Antonio Guterres, Stephane Dujarric, kepada wartawan, Jumat (7/3/2024) WIB.
Baca Juga: Israel Usul Kirim Pasukan Arab ke Gaza, Begini Tanggapan Palestina
"Fokus kami dan masyarakat internasional harus terus meningkatkan distribusi skala besar dan masuknya bantuan melalui jalur darat," katanya lebih lanjut.
Guterres juga menekankan, bantuan yang disalurkan melalui jalur darat lebih menghemat biaya dan efektif secara kuantitatif.
"Itu sebabnya kami mengatakan sejak awal, kami membutuhkan lebih banyak titik masuk, dan kami memerlukan jumlah bantuan lebih besar untuk disalurkan melalui jalur darat," kata Dujarric.
"Menurut OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan), setengah dari 224 misi bantuan yang direncanakan ke area yang memerlukan koordinasi difasilitasi oleh otoritas Israel," katanya.
"Menyusul serangan penembakan oleh angkatan laut Israel yang menghantam konvoi pangan yang dikoordinasikan PBB menuju Gaza utara pada 5 Februari, ada jeda operasional. Hasilnya hanya 24 misi yang direncanakan ke wilayah utara yang terkepung bulan lalu, dan hanya enam misi yang difasilitasi," tambahnya.
Israel meluncurkan serangan balasan ke Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 30.800 korban dan melukai hampir 73 ribu lainnya di tengah kehancuran massal dan kelangkaan kebutuhan bahan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan di daerah kantong Palestina tersebut, menyebabkan penduduknya, khususnya warga di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Sekitar 85% warga Gaza menjadi pengungsi akibat serangan Israel, di tengah kelangkaan akut bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur daerah tersebut mengalami kerusakan atau hancur.
Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza. (IRN)
Baca Juga: Houthi Tegaskan akan Menyerang Lebih Efektif Kapal Amerika Serikat, Inggris dan Israel
pbb israel palestina jalur gaza hamas serangan udara bantuan kemanusiaan
Bimbingan Manasik Haji di Semarang
Dosen UTM Jakarta Gelar Pelatihan untuk Tingkatkan...
Kampanye Mural Anti Perundungan
Menhub Kunjungi Rumah Duka Siswa STIP Jakarta di B...
Buntut Meninggalnya Taruna STIP, Menhub Pastikan P...