CARITAU JAKARTA - Evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza mulai dilakukan Rabu (1/11/2023) waktu setempat. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Kemungkinan evakuasi akan dapat dilakukan hari ini. Namun, saya ingin menggarisbawahi kata 'kemungkinan' karena situasi di lapangan tidak bisa diduga," kata Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Pemerintah Indonesia telah mengerahkan tim dari Kairo menuju Rafah di perbatasan Mesir-Palestina, untuk mengevakuasi WNI dari Gaza.
Baca Juga: Senator AS Bernie Sanders Dukung ICC Tangkap PM Israel
"Setelah melalui pemeriksaan berlapis, tim kita dari Kairo sudah tiba di Rafah di bagian Mesir pukul 15.53 WIB. Sekarang kita tinggal melihat apa yang akan terjadi di (perbatasan) bagian Gaza," tutur Retno.
Dilansir dari laporan Antara, Menlu Retno mengungkapkan sudah berkomunikasi dengan semua pihak yang memiliki aset di Gaza, dan mendapat informasi bahwa kemungkinan pergerakan evakuasi warga negara asing, termasuk WNI, akan segera dilakukan.
Namun, evakuasi kemungkinan besar tidak akan bisa dilakukan sekaligus tetapi secara bertahap dengan mengutamakan keselamatan, sambung Retno.
"Situasi betul-betul sangat dinamis, tetapi kita perlu pastikan kalau toh ada perjalanan (evakuasi) maka perjalanan itu harus mendapat jaminan keamanan dari semua pihak sehingga evakuasi dapat dilakukan dengan selamat," kata Retno.
"Jangan tanya kapan evakuasi dilakukan, tetapi yang bisa saya pastikan adalah kita (pemerintah) terus berusaha,” tutur dia.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengungkapkan ada 10 WNI berada di Gaza.
3 Relawan MER-C Menolak Dievakuasi
Dari kesepuluh WNI tersebut, tiga WNI dari relawan MER-C di RS Indonesia di Gaza, memutuskan tidak ikut dievakuasi.
"Tiga relawan tersebut memilih untuk terus menjalankan tugas kemanusiaan di Gaza dan kita menghormati keputusan tersebut," kata Judha.
Sementara tujuh orang lainnya, yang terdiri dari dua keluarga WNI yang menikah dengan warga Palestina, akan segera dievakuasi.
Evakuasi para WNI tersebut akan dilakukan dari rumah mereka, masing-masing di Gaza utara dan Gaza selatan, menuju perbatasan Rafah.
Mesir Evakuasi Pasien Kritis
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik keputusan Mesir dalam mengevakuasi beberapa orang yang sakit kritis dan terluka dari Jalur Gaza untuk dirawat di Mesir.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Mesir dalam merencanakan evakuasi medis dan akan terus memberikan dukungan," kata Tedros dalam laman resmi PBB.
Pernyataan Tedros itu disampaikan setelah muncul laporan bahwa pintu lintas batas Rafah dibuka secara luar biasa pada Rabu pagi untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober. Pembukaan ini membuat beberapa warga Palestina yang terluka, warga asing, dan warga dengan dua kewarganegaraan bisa keluar dari Gaza.
Rafah adalah satu-satunya pintu masuk ke Jalur Gaza yang tidak dikendalikan Israel, yang memblokade Jalur Gaza sejak 2007.
WHO menyatakan ribuan warga sipil di Jalur Gaza membutuhkan bantuan mendesak, termasuk anak-anak yang terluka parah.
Selain itu, lebih dari 1.000 orang membutuhkan dialisis ginjal agar bisa tetap hidup, lebih dari 2.000 orang membutuhkan terapi kanker, 45.000 orang menderita penyakit kardiovaskular, dan lebih dari 60.000 orang menderita diabetes.
"Pasien-pasien ini harus memiliki akses berkelanjutan terhadap layanan kesehatan di Gaza. Rumah sakit-rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya harus dilindungi dari pemboman dan serangan militer," kata WHO.
WHO mengungkapkan sebelum 7 Oktober 2023, sekitar 100 pasien setiap hari harus pergi ke luar Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan medis khusus yang tidak tersedia di Jalur Gaza.
“WHO menyerukan akses mendesak dan dipercepat untuk bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, air, makanan dan pasokan medis,” sebut WHO dalam pernyataannya. (IRN)
Baca Juga: WNI Diimbau Tidak Lakukan Perjalanan ke Iran Atau Israel
kementerian luar negeri indonesia retno marsudi mer-c israel palestina jalur gaza evakuasi wni pasien kritis
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...