CARITAU JAKARTA – Persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat (Brigadir J) di PN Jaksel yang menyita perhatian publik, sejauh ini berjalan dengan motif pelecehan seksual yang dilakukan korban terhadap Putri Candrawathi (PC), istri Ferdy Sambo. Sidang menyeret lima tersangka, yakni Ferdy Sambo, PC, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (RR) dan Kuat Ma’ruf.
Pada persidangan Selasa (1/11/2022) yang menghadirkan para saksi keluarga Brigadir J, terdakwa Ferdy Sambo menegaskan bahwa tewasnya almarhum akibat kemarahan dirinya atas pelecehan yang dilakukan korban kepada PC.
Baca Juga: Kesal Lihat Kasus Ferdy Sambo Sampai Achiruddin, Megawati Minta Polisi Insaf
"Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak dan ibu kepada isteri saya," kata Sambo kepada orang tua Brigadir J yang menjadi saksi di sidang.
Sambo meyakini Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual.
"Itu yang harus saya sampaikan dan nanti akan dibuktikan di persidangan," tegas Sambo.
Pernyataan Sambo ternyata bertolak belakang dengan pernyataan Bharada E pada persidangan sebelumnya, Selasa (25/10/2022), yang mengaku tak percaya Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap PC.
"Saya tidak meyakini Bang Yos (Brigadir J) melakukan pelecehan. Hanya itu saja yang bisa saya sampaikan, namun saya siap menerima hukuman apapun putusan yang terjadi," tegas Bharada E di persidangan.
Terlepas berbagai kesaksian di persidangan yang digelar marathon, menarik menyimak pendapat Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E yang ditunjuk Bareskrim Polri pada 6 Agustus 2022 dan kemudian dicabut oleh Bharada E pada 10 Agustus 2022.
“Memang itu (tak percaya pelecehan seksual) yang dia (Bharada E) katakan. Jadi apa yang disampaikan ke kita, seperti yang dia sampaikan di pengadilan,” kata Deolipa Yumara kepada caritau.com, di rumahnya, Jumat (28/10/2022). Berikut wawancara dengan Deolipa:
Bagaimana kesan Anda saat pertama kali bertemu Bharada E saat awal ditunjuk menjadi pengacaranya?
Kalau dulu dia terlihat tertekan, terus bingung, kemudian kelihatan stres. Apalagi kan dulu dia juga gak tidur-tidur, ketakutan, mungkin karena rasa bersalah. Kalau sekarang kan tenang dia.
Bagaimana saat awal itu penilaian Anda terhadap pribadi Bharada E?
Dia itu baik. Tapi karena dia masih muda, jadi masih labil. Kalau di persidangan dia akan berbicara jujur, apalagi sudah disumpah atas nama Tuhan.
Bripka Ricky Rizal (RR) berani menolak perintah Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J. Kenapa Bharada E tidak berani menolak?
Dia (Bharada E) mengakui sanggup melaksanakan perintah yang seperti itu. Jadi sebenarnya masuk ke dalam skenario. "Ya oke gue jalanin deh perintah itu," begitu.
Kenapa dia mau jalanin perintah itu? Karena dia (Bharada E) itu junior. Dia baru sekitar 6 bulan atau 7 bulan. Masih kaku.
Belakangan Bharada E di persidangan mengaku tak percaya Brigadir J lakukan pelecehan seksual. Apakah dulu juga pernah disampaikan ke Anda?
Pernah, memang itu yang dia katakan. Jadi apa yang disampaikan ke kita seperti yang dia sampaikan di pengadilan.
Kalau dia di persidangan ngomong seperti itu, berarti dia konsisten dong. Omongan Eliezer bukan fakta baru lho, hanya saja baru terungkap di persidangan, bahwa sebenarnya dia gak yakin ada pelecehan. Jadi sejak awal Bharada E tak percaya ada pelecehan seksual.
Menurut Bharada E, apa motif FS melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J?
Kalau motif, saya gak tahu. Kita juga gak dapat itu. Hal yang pasti, Ferdy Sambo itu mendengar omongan (laporan) dari Putri, Kuat (Ma’ruf) dan Deden (ajudan).
Pada 19 Juni 2022, Brigadir J telepon tunangannya dan mengaku merasa dalam bahaya. Apakah Bharada E pernah menyampaikan hal itu?
Nggak. Dia nggak cerita itu. Mungkin itu Bang Kamaruddin (kuasa hukum keluarga korban) yang tahu.
Apakah Bharada E pernah berkisah bagaimana hubungan antarajudan sebulan terakhir sebelum Brigadir J dieksekusi?
Baik, mereka itu seperti abang sama adik.
Kalau relasinya abang-adik, kenapa tega mengeksekusi?
Ya itu tadi karena dia paling junior atau paling muda dari yang lain. Jadi ketika ada perintah dari pimpinan, ya cuma bisa bilang, “Siap Jenderal!” Begitu.
Apakah Bharada E sempat curiga ada affair antara PC dan Kuat?
Itu kan dugaan. Namanya orang menduga boleh dong. Kok ini begini? Begini, begini, begitu…?
Dugaan affair ya ada. Dugaan kan berdasar indikasi negatif, ada begini, oh diduga begini. Bebas orang menduga.
Bharada E pernah sampaikan ke Anda?
Ya dia curiga ada hubungan terlarang. Jadi Bharada Eliezer ini bilang, dia sudah merasakan.
Dia ngomong ke saya, "Saya curiga Bang, itu si Kuat ada main sama Putri'.
“Oh pantes,” jawab saya.
Anda kemudian lontarkan soal affair PC dan Kuat Ma'ruf ke media?
Dugaan. Asumsi saya dari apa yang diceritakan (Bharada E), maka terbentuk asumsi pembunuhan terhadap BJ karena Kuat dan Putri ingin menyembunyikan hubungan terlarang mereka yang diketahui Brigadir J.
Asumsi tersebut cocok, karena saat itu Putri langsung menelepon Eliezer dan Ricky yang sedang mengantar makanan ke sekolah anak Ferdy Sambo di sekolah Taruna Nusantara.
Sementara Kuat menelepon Ferdy Sambo. Kuat dan Putri kompak melakukan itu (mengadu) untuk membuat skenario agar Ferdy Sambo marah dan memberi pelajaran ke Joshua.
Apakah affair tercium di antara ajudan dan lingkar dalam rumah Sambo?
Eliezer hanya bilang dia menduga. Menduga ya, artinya curiga kalau ada affair antara Kuat sama PC.
Kamaruddin bersaksi di persidangan bahwa pada Rabu 6 Juli malam, Sambo bertengkar hebat dengan PC di rumah Magelang soal WIL. Apakah Bharada E pernah cerita ke anda?
Kalau kata dia (Eliezer), saya juga pernah bilang dari pernyataan Eliezer, sekitar 6 Juli 2022, FS bersama isterinya PC dan para ajudannya merayakan ulang tahun pernikahan di Magelang. Tapi selesai acara tersebut, Sambo dan Putri bertengkar.
Apakah soal WIL?
Eliezer gak tahu masalah apa yang tengah diributin. Eliezer sama Brigadir J ini turun ke bawah mau istirahat. Menurut dia gak ada yang serius karena acara berjalan lancar.
Peristiwa tanggal 6 Juli di Magelang ini diduga menjadi pemicu pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jakarta.
Sambo dan pengacaranya tampaknya bakal mempertahankan bahwa motif pembunuhan adalah pelecehan seksual. Bagaimana menurut Anda?
Motif bisa saja gak ketahuan. Kalau pun motif ada, juga gak bisa dipakai. Bagi hakim yang penting pembunuhan berencananya, soal motif gak bisa disebut. Motif tersangka juga tak bisa dipakai untuk pemutihan.
Kalau untuk Bharada E sendiri bagaimana?
Kalau untuk Eliezer tergantung hukumannya. Setahu saya kalau terpidana itu kan dipecat. Bisa saja tak dipecat yang penting ada alasan rasional. Terlebih yang bersangkutan telah mengajukan diri sebagai justice collaboration (JC).
Mungkinkah motif pembunuhan bakal diungkap di peradilan?
Kalau para tersangka mau jujur bisa terungkap motifnya. Tapi kan saksi-saksi yang tahu motifnya sudah ditetapkan tersangka.
Apakah Bharada E bisa membuka motifnya?
Begini, katakanlah Eliezer satu-satunya saksi yang mau jujur dalam kasus ini, apalagi kan dia bersaksi atas nama Tuhan. Tapi empat tersangka lain, Putri, Ferdy Sambo, Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf bisa saja memiliki kebohongan dan mereka tutup-tutupi.(WAHYU PRADITYA)
Baca Juga: Eksekusi Vonis Mati Sambo Memakan Waktu Lama, Begini Penjelasan Mantan Hakim
brigadir j ferdy sambo putri candrawathi pembunuhan berencana
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...