CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyambut baik tawaran google untuk bekerjasama menangkal ataupun mencegah disinformasi Pemilu 2024. kerjasama itu akan diselenggarakan melalui pembentukan program-program kreatif.
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengatakan, kerjasama yang dibangun melalui program-program kreatif itu ditenggarai dapat membantu tugas Bawaslu dalam berupaya untuk mencegah disinformasi di masyarakat.
Baca Juga: Bawaslu Akan Telusuri Surat Suara Simulasi Hanya Tampilkan Dua Kolom
Lolly menjelaskan, adapun program-program kreatif itu akan bersinambungan dengan isu-isu kepemiluan. Hal itu dilakukan, dengan harapan masyarakat dapat teredukasi menangkal adanya
disinformasi dan juga ujaran kebencian yang membentuk perpecahan masyarakat.
"Kalau dilihat dari programnya, sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengkampanyekan isu kepemiluan," kata dia melalui daring saat rapat kerja dengan Google Indonesia, Jumat (11/8/2023).
Dirinya menuturkan, nantinya program-program kreatif itu berbentuk sebuah konten yang bakal membahas tiga isu khusus misalnya anti politik uang (money politic), netralitas ASN, dan juga politisasi SARA.
Disisi lain, ia berharap, kerjasama yang nanti akan dibangun antara Bawaslu dengan pihak Google Indonesia dapat memuat isu-isu tersebut dengan kreatif sehingga dapat menarik simpatik masyarakat.
"Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google, dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif," harapnya.
Sementara itu, Product Marketing Manajer Google Indonesia Ravina Gobindram menilai, kerjasama antar pihaknya dengan Bawaslu sebagai bentuk kepedulian dalam rangka upaya mencegah munculnya kembali isu disinformasi yang menyebabkan kericuhan di Pemilu 2024.
Ravina menjelaskan maksud dan tujuan untuk menawarkan kerjasama soal program-program kreatif itu yakni guna mengedukasi masyarakat khusunya pemuda berharap dapat menyaring mana yang merupakan disinformasi kepemiluan dan mana yang bukan.
Disisi lain, dirinya mengatakan, pihaknya bakal membuat konten kreatif bernuansa kampanye dan sosialisasi mengenai isu kepemiluan untuk menangkan disinformasi yang massif menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Revina menuturkan, salah satu program yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini, yakni pihaknya bakal menyelenggarakan kuis bertajuk 'Rechek Sebelum Kegocek'.
"Kita membuat sesatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan missinformasi yang ada," terangnya.
Menanggapi hal itu, Lolly mengatakan agar lebih menarik dan dapat mencuri perhatian pengguna media sosial, dalam pelaksanaan kuis 'Rechek sebelum kegocek' itu nantinya para talent harus indepedent yang berarti tidak berafiliasi kepada calon tertentu.
"Saya sih inginnya, talent yang dipilih, tidak berpihak kepada calon peserta pemilu manapun," harapnya
Senada dengan Ravina, Senior Hubungan Pemerintah Google Indonesia Arianne Santoso mengungkapkan penyampaian program dengan menyisipkan konten komedi, sudah berdasarkan riset.
Airanne menambakan, berdasarkan hasil riset yang dilakukan, sebagian besar masyarakat di Indonesia sangat senang sekali akan konten yang berbau komedi.
"Meskipun ada unsur komedi dalam penyampaiannya, tapi tetap menjunjung tinggi netralitas," pungkasnya. (GIB/DID)
Baca Juga: PSI Diprediksi Gak Lolos ke Senayan, Begini Tanggapan Kaesang
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...