CARITAU MAKASSAR – Dewan Pimpinan Wilayah (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Murkerwil) di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Senin (3/10/2022).
Hadir dalam Murkerwil PPP Sulsel itu Plt Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, Sekjen PPP, Arwani Thomafi, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto serta beberapa kepala daerah lainnya.
Baca Juga: Pengangkatan Arsul Sani Sebagai Hakim MK Independensi Diragukan, Ini Kata Pakar Hukum
Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhammad Mardiono dalam sambutannya mengungkapkan, politik di PPP merupakan politik yang taat akan konstitusi.
"Politik kita dengan taat kepada konstitusi. Seluruh dunia tidak ada negara yang tidak memiliki konstitusi. Karena itu landasan untuk mengatur tatanan kehidupan sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu tidak ada aturan yang mengizinkan untuk kita keluar dari konstitusi. Baik negara dan beragama. Setiap kehidupan ada aturan (konstitusi)," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia. PPP membulatkan tekad menjadi partai satu garis komando dari tingkat pusat sampai komando (ranting).
"Tidak boleh ada kelompok-kelompok yang bisa menimbulkan persengketaan. Kita akhiri persengketaan dari energi negatif ke positif. Kita menjemput Pemilu 2024 mendatang. Peristiwa kejayaan harus diulang. Kader di Sulsel kita berjuang untuk mengantarkan kader Sulsel bisa menjadi RI 1 atau RI 2," jelasnya.
Ia menambahkan, PPP terus melakukan konsolidasi untuk Pemilu 2024 dan mengantongi strategi memulihkan perolehan suara di 2024.
"Sebentar lagi akan diadakan pesta Pemilu 2024. Mulai hari ini dari detik, menit dan jam kita harus bekerja dan lebih baik lagi. Kalau hari esok tidak lebih baik, maka kita masuk golongan orang yang dengki. Kita harus solid dan kompak. Jangan membuang waktu," bebernya.
Ia juga berharap, Muskerwil di Sulsel ini untuk kembali lagi konsolidasi pemanasan mesin partai. Sekaligus menyampaikan informasi tentang terjadinya perubahan kepemimpinan yang disampaikan langsung ke kader di Sulsel.
"Bahwa perubahan kepemimpinan itu semata-mata untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Tidak ada konflik dan tidak ada perbedaan apa-apa. Kami dengan Pak Suharso sahabat, beliau adalah guru saya, sahabat saya, mentor saya. Jadi tidak ada persoalan, kami juga ketemu membahas persoalan partai," ujarnya.
"Tidak ada konflik sama sekali, sudah sisir semuanya, kita sudah konsolidasi di tingkat DPC, bahkan sampai ke ranting. Tidak ada yang mencuat ke publik tentang konflik. Itu tidak pernah ada. Dari 100 persen itu cuma 0, sekian persen. Mungkin ada pendapat yang berbeda. Tapi itu sah saja. Jadi ini pergantian kepemimpinan terbaik pada perjalanan PPP," ucapnya.
Terkait pergantian ketua sendiri, lanjut dia, tidak berdampak sama sekali dengan kader PPP yang ada di bawah.
"Gak ada, karena keraguan itu ada ketika ada kubu-kubu, ada konflik, ada persengketaan. Hari ini kita tidak ada persengketaan apapun di PPP. Di Sulsel sendiri tidak ada kader yang menentang tentang pergantian kepemimpinan. Gak ada. Secara nasional pun tidak ada. Kalau ada paling 1-2 persen atau mungkin kader yang tidak ada di struktur dan mungkin itu sah-sah saja," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: 9 Parpol DIprediksi Lolos ke Senayan
SIG Cetak Laba Rp2,17 Triliun dan Bagi Dividen Rp5...
PLN Nusantara Power Kebut Tahap Kedua Pembangunan...
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Ja...
Satgas Yonif 721 Beri Lonceng untuk Gereja Baptis...
Rupiah Menguat ke Rp15.985 per Dolar AS Setelah Da...