CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Indonesia Politik Institute (IPI) Karyono Wibowo menyoroti isu masuknya nama Sandiaga Uno dalam beberapa lembaga survei menjadi salah satu kandidat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo di Kontestasi Pilpres 2024.
Adapun munculnya rumor masuknya Sandiaga Uno sebagai calon pendamping Ganjar,pertama kali mencuat pasca Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu telah resmi didapuk menjadi seorang kader dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Baca Juga: PPLN Putuskan 198 DPT Ganda di New York Tak Penuhi Syarat
Pasca resmi diumumkan menjadi kader, PPP langsung memberikan tugas stategis untuk Sandiaga Uno yakni menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) partai.
Atas amanah itu, sejumlah orang menilai bahwa posisi Sandiaga Uno di PPP memang cukup diharapkan untuk mendorong elektabilitas pada kontestasi Pemilu 2024.
Disisi lain, peluang Sandiaga Uno mendampingi Cawapres Ganjar pun ditenggarai semakin besar lantaran menurut data sejumlah lembaga survei nama Sandiaga disebut-sebur memiliki elektabilitas yang cukup tinggi.
Berkaitan dengan hal itu, Karyono menilai, Sandiaga Uno ditengarai juga memiliki magnet yang dapat menguntungkan salah satu calon yang telah resmi diusung oleh Koalisi dalam peta kontestasi Pemilu 2024.
Adapun menurutnya dalam bursa Capres 2024 mendatang, selain masuk sebagai kandidat Capres Ganjar, nama Sandiaga Uno juga dinilai cocok untuk mendampingi Anies Baswedan pada konstelasi Pemilu 2024 mendatang.
Disisi lain, dikatakannya, jika dalam babak akhir pendaftaran Capres dan Cawapres nama Sandiaga Uno tak dilirik PDIP untuk dampingi Ganjar maka bisa saja Sandi akan melompat ke Capres lain yakni Anies Baswedan.
"Ya namanya juga dinamis, ya bisa saja Sandiaga uno itu bergeser, kan dia juga punya pengaruh. Masuknya dia di PPP ini kan karena dia cukup dipandang punya pengaruh. Nah tapi kan tentu saja yang paling berpengaruh di PPP itu kan Ketumnya," kata Karyono kepada Caritau.com, Senin (14/8/2023).
Dalam keteranganya, Karyono mengungkapkan, peluang Sandi berlabuh ke Anies kemungkinan bisa saja terjadi karena didukung juga dengan ambisi yang ditenggarai menginginkan kursi Cawapres di Pilpres 2024.
Adapun dijelaskannya, pilihan Sandiaga Uno terhadap Anies Baswedan lebih memungkinkan dari pada harus berlabuh kembali ke Prabowo Subianto untuk berpasangan dalam kontestasi politik nasional mendatang.
Kendati demikian, Karyono menilai, meski Sandiaga memungkinkan bakal berlabuh ke Anies jika tak terpilih menjadi Cawapres Ganjar, namun PPP belum tentu ikut gerbong Koalisi Indonesia Untuk Perubahan (KPP).
Hal itu lantaran, menurutnya, putusan pindah koalisi itu bukan berada di tangan Sandi melainkan ada di tangan Ketua Umum PPP yakni Muhammad Mardiono.
"Jadi mungkin saja Sandiaga ke Anies, tapi partainya belum tentu kesana karena itu akan ditemtukan oleh pengaruh ketua umum yang menurut saya sangat besar. Ya meskipin itu dinamis tapi itu bergantung juga dari ketua umum," terang Karyono.
Disisi lain, Karyono mengatakan, peluang Sandi untuk maju menjadi Cawapres Anies Baswedan belum tentu disambut baik koalisi pendukungnya. Jika Sandiaga Uno diusung menjadi Cawapres Anies Baswedan maka nanti disinyalir dapat menimbulkan perpecahan.
"Nah kalo misalnya Sandi membawa orang saja ya kan berat juga ke anis, belum tentu, jadi belum tentu anies mau karena begtu serba salah Anies, misal begitu Sandiaga diterima sebagai Cawapres, demokrat keluar," ujar Karyono.
"Nah nanti kalo Sandiaga Uno bawa PPP kan gak cukup juga untuk lolos presidential thershold. Jadi kesimpulanya itu ya serba salah," sambung dia.
Kendati demikian, Karyono menilai, berdasarkan ulasanya, sosok Sandiaga Uno memang cukup pantas untuk mendampingi Ganjar Pranowo di kontestasi Pilpres 2024. Hal itu lantaran, sejauh ini PPP telah bersepakat untuk membangun koalisi bersama dengan PDIP untuk mengusung Ganjar menjadi Bacapres 2024.
"Saya si gak mu berandai-andai ya, sesuai ulasan saya ya, jadi aku sering kali mengulas soal potensi Cawapres Ganjar Pranowo. Jadi menurut saya yang paling berpotensi untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo yang dapat menambah suara ya itu Sandiaga Uno," ungkap Karyono.
"Kalau menurut saya sekarang masih menjadi pertimbangan dia. Makanya namanya masih disebut-sebut. Dari 10 nama di PDIP sekarang tinggal 5. Sandiaga uno masuk di lima besar itu dan mungkin kalau dirangking dia rangking teratas," lanjutnya.
Karyono menambahkan, penilaian menentukan keputusan memilih sosok Cawapres sejatinya ditenggarai memiliki sejumlah poin karakter penilaian khusus yang merupakan syarat awal agar partai politik yang tergabung dalam koalisi dapat menyetujuinya.
"Jadi saya istilahkan untuk menentukan Cawapres itu ada syarat empat Tas. Tas yang pertama adalah elektabilitas, tas yang kedua adalah integritas, kemudian Tas yang ketiga adalah Kapabilitas dan yang keempat adalah isi Tas. Isi tas itu logistik ya. Nah diantatan empat syatat ini, Sandiaga Uno memenuhi syarat itu," tandas Karyono. (GIB/DID)
Baca Juga: Sebut Cak Imin Kemaruk, Jazilul Semprot Nusron Wahid Mabuk Daratan
sandiaga uno ppp cawapres ganjar pranowo pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...