CARITAU MAKASSAR - Ketua Umum Konfederasi Relawan Nasional Anies Baswedan (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim tak menargetkan berapa persen kemenangan untuk Anies Baswedan di Indonesia.

"Relawan buat kita soal kemenangan kita tidak berfikir harus berapa persen. Yang pasti harus menang. Kan yang menang itu 50%+1, itu kan sudah menang," kata Ramli kepada Caritau.com, Sabtu (24/12/2022).

Baca Juga: Pelaksanaan Pemilu Dinilai Curang, Purnawirawan TNI-Polri Desak Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Saat ini, kata dia, KoReAn yang terdiri dari puluhan simpul relawan adalah memperkuat jejaring.

"Tetapi yang paling penting buat kita sekarang adalah memperkenalkan dan perkuat jejaring. Kita menargetkan tidak ada satupun TPS di Indonesia ini yang lepas dari relawan," jelasnya.

"Kenapa begitu? Karena saya berani jamin, hampir tidak ada partai politik yang kuat di semua TPS di Indonesia. PKS misalnya begitu masuk Bali, masuk Toraja selesai. Ada saja tempat-tempat yang tidak kuat," tambahnya

Olehnya, relawan saat ini tidak berfikir untuk menggantungkan kemenangan Anies pada partai politik.

"Jadi kita berpikir untuk tidak menggantungkan proses kemenangan itu pada partai politik. Jadi relawan harus bekerja memastikan Anies Baswedan jadi presiden meskipun partai politik tidak bekerja," jelasnya.

Statement tersebut bukan tanpa alasan, mengingat partai politik (Parpol) mempunyai terget sendiri di Pemilu.

"Karena kita tahu betul, teman-teman partai politik punya target sendiri-sendiri. Kita tidak bisa hindari itu, semua teman-teman parpol berfikir untum masuk jadi dewan, kita tidak bisa pungkiri itu," ujarnya.

Jadi, kata dia, Pilpres tidak menjadi prioritas buat partai politik. Kalau pun hal itu menjadi prioritas Parpol alangkah lebih baik lagi.

"Kalau pun menjadi prioritas ya Alhamdulillah. Tapi kita tidak menuntut dia bahwa partai politik. Kalau ada yang penting pasti senayan dulu. Kalau di sini Urip dulu (DPRD Sulsel). Kalau ada dampak teman-teman partai ke pilpres itu urusan lain. Tapi urusan pilpres, relawan harus full," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: Perludem Desak Bawaslu dan KPU Telusuri Transaksi Janggal Pemilu 2024