CARITAU TEHERAN – Ketegangan antara Iran dan Israel terus memanas. Kedua negara sama-sama mengumbar ancaman akan melakukan serangan militer. Israel bahkan menyebut bisa segera melakukan serangan udara ke Teheran besok hari jika diperlukan.
Sementara merespon ancaman Israel tersebut, Iran menggelar latihan militer besar-besaran dengan kode ‘Great Prophet 17’ menargetkan sebuah bangunan mirip reaktor nuklir Dimona di Israel.
Baca Juga: Israel Ancam Palestina Jika Mahkamah Pidana Keluarkan Surat Penangkapan Pejabatnya
Kantor berita Fars, yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), menerbitkan sebuah video pada hari Minggu (26/12/2021) yang menunjukkan tiruan dari situs nuklir Dimona sebagai target operasi simulasi.
Reaktor Dimona, yang secara resmi dikenal sebagai Shimon Peres Negev Nuclear Research Center, ditandai sebagai ‘pusat produksi WMD (senjata pemusnah massal)’ dalam video beresolusi tinggi tersebut. Sebanyak 16 rudal balistik dan lima drone bunuh diri diluncurkan terhadap target tiruan dalam operasi simulasi oleh militer Iran.
Ketegangan antar kedua negara mulai memanas setelah perundingan nuklir antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia terhenti di Wina.
Kondisi tersebut membuat Israel gerah. Mereka bersumpah jika program nuklir Iran terus berlanjut hingga mencapai tahap yang mendekati produksi senjata atom, maka Israel akan bertindak terlepas dari kesepakatan yang dicapai Amerika Serikat dan negara kekuatan dunia lainnya dengan Teheran.
Namun gertakan tersebut tak membuat Iran gentar. Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan pada hari terakhir latihan perang ‘Great Prophet 17’ pada hari Jumat pekan lalu bahwa latihan tersebut membawa peringatan keras terhadap ancaman yang dibuat oleh pejabat rezim Zionis.
"Mereka harus berhati-hati agar tidak membuat kesalahan, dan jika mereka melakukannya, kami akan memotong tangan mereka," ancam Jenderal Salami. Dia mengatakan satu-satunya perbedaan antara latihan perang dan serangan nyata ke Israel adalah perubahan sudut dan lintasan rudal.
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raeisi memuji latihan militer besar-besaran oleh IRGC sepekan belakangan. Sang Presiden kemudian berikrar negaranya akan membalas ‘aksi permusuhan’ dari negara lain, termasuk dari Israel.
“Setiap aksi permusuhan oleh musuh akan dibalas respons telak dan komprehensif oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dan akan mengubah perbandingan strategis secara berarti,” kata Presiden Raeisi kepada media pemerintah Iran, Press TV pada Sabtu (25/12/2021).
Latihan besar-besaran IRGC sendiri diakhiri pada Jumat (24/12/2021) lalu. Latihan ini berlangsung selama lima hari. Selama latihan, pasukan Iran mengeluarkan semua teknologi persenjataan canggih mereka serta memamerkan mobilitas dan daya misil yang bisa menembus daerah musuh. (DIM)
Baca Juga: Sekjen PBB Serukan Cegah Israel Serbu Rafah, Hindari Ribuan Korban Sipil
ketegangan iran - israel pasukan garda revolusi islam perang iran - israel
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...