CARITAU WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mencibir tawaran Rusia untuk memasok enam negara Afrika dengan biji-bijian gratis. Blinken menyatakan usulan Rusia tersebut adalah tawaran yang "menggelikan".
"Apa yang Rusia usulkan adalah mengirimkan biji-bijian ke enam negara, sekitar 50 ribu ton," kata Blinken dalam wawancara dengan BBC.
Baca Juga: Israel Batalkan Serangan Besar ke Rafah Usai Bicara dengan AS
Blinken mengatakan bahwa kesepakatan biji-bijian Laut Hitam telah mengirimkan 20 juta ton ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Dengan kata lain, tawaran Rusia untuk memberikan 50 ribu ton biji-bijian ke Afrika sebagai kompensasi karena keluar dari perjanjian tersebut adalah sebuah penyusutan dari apa yang telah didapat negara-negara itu dan yang mereka butuhkan, tambahnya.
Lebih dari 50% dari semua ekspor yang diproses berdasarkan perjanjian Laut Hitam akan dikirim ke Afrika, termasuk sekitar dua pertiga dari semua gandum yang dikirim dari Ukraina, kata Blinken, sebagaimana dilansir dari Antara.
Pada 17 Juli, Rusia menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian Laut Hitam. Kesepakatan itu ditandatangani pada Juli 2022 berkat mediasi PBB dan Turki dalam upaya untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Rusia menyatakan tidak akan kembali ke kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam sampai ada kejelasan tentang perjanjian untuk memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia yang terhambat oleh sanksi Barat setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia mengatakan bahwa beberapa bagian yang terkait dengan permintaan Moskow dalam kesepakatan itu belum dipenuhi. Moskow meminta agar berbagai hambatan bagi ekspor pupuk Rusia dihilangkan dan bank pertanian mereka dipulihkan ke sistem transaksi keuangan global SWIFT.
Namun, Blinken menyatakan bahwa dia secara pribadi telah mengirimkan surat jaminan atau letter of comfort kepada pimpinan bank-bank besar untuk "memberitahukan mereka dengan seterang-terangnya bahwa tidak ada masalah bagi mereka untuk memfasilitasi" transaksi dengan Rusia yang dilakukan di bawah kesepakatan Laut Hitam.
"Sanksi kami sejak hari pertama mengecualikan gandum, biji-bijian, pengiriman, asuransi Rusia, semua hal yang diperlukan agar bisa dikirim ke seluruh dunia. Seperti yang saya katakan, kami ingin makanan dan biji-bijian milik siapa pun sampai ke tempat-tempat yang memerlukannya," katanya. (IRN)
Baca Juga: Hasil Survei Sebut 55% Warga AS Menentang Aksi Brutal Militer Israel di Gaza
amerika serikat perang rusia - ukraina invasi rusia perjanjian laut hitam ekspor pangan biji-bijian
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...