CARITAU JAKARTA - Dianggap melakukan pelanggaran karena mendesak pemerintahan Israel akan memberhenrtikan tujuanya untuk merombak sistem peradilan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Minggu (26/3/2023).
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu malam ini telah memutuskan untuk memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant," tulis Netanyahu dalam keteranganya, dikutip dari Reuters, Senin (27/3/2023).
Baca Juga: Lebih 600 Ribu Anak di Rafah Gaza Kelaparan Imbas Serangan Israel
Hal tersebut berkaitan dengan pemerintah Israel yang saat ini sedang menyusun RUU peradilan. Apabila disahkan, maka hal tersebut membatasi kekuasaan Mahkamah Agung dalam memutuskan kebijakan pemerintah.
Dengen mengemukanya wacana tersebut, Gallant sebagai anggota paling senior dari partai Likud sayap kanan mengungkapkan jika dirinya tidak akan mendukung proses perombakan yudisial tersebut, pada Sabtu (25/3/2023).
"Saat ini, demi negara kita, saya bersedia mengambil risiko apa pun dan membayar berapa pun harganya," kata Gallant dalam pidatonya.
Disinyalir, pemecatan Gallant kemungkinan akan memicu protes massal dari masyarakat. Gallant sudah sendiri sudah memberikan respons atas pemecatan dirinya.
"Keamanan negara Israel selalu dan akan selalu menjadi misi hidup saya," kata Gallant.
Batasi Akses Masjid Al-Aqsa
Pemerintah Israel bakal membatasi warga Palestina yang ingin memasuki kawasan Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.
“Perempuan dari semua usia, anak laki-laki sampai usia 12 tahun, dan laki-laki di atas 55 tahun diperbolehkan memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadan tanpa harus izin,” kata Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah, Mayjen. Ghassan Alyan, dalam sebuah pernyataan, Senin.
Adapun, untuk laki-laki yang berusia 45 sampai 55 tahun harus terlebih dulu mendapatkan izin dari otoritas Israel untuk memasuki Al-Aqsa.
Lanjut dia, izin keamanan juga diperlukan bagi warga Palestina di Tepi Barat yang ingin mengunjungi anggota keluarga mereka di 48 wilayah. Izin yang sama berlaku bagi warga negara asing yang akan menyambangi kerabat mereka di Tepi Barat.
Alyan menekankan bahwa jam operasi di berbagai penyeberangan Tepi Barat juga akan ditingkatkan selama bulan Ramadan.
Dalam pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Antara, dijelaskan juga bahwa Israel memberlakukan kuota terbatas kepada para pengunjung perempuan berusia 50 tahun ke atas dan pria berusia 55 tahun ke atas untuk memasuki Masjid Al-Aqsa pada Minggu hingga Kamis. (IRN)
Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini Merek dan Ciri-Ciri Kurma Israel yang Diboikot Jelang Ramadan
israel perdana menteri benjamin netanyahu yoav gallant mahkamah agung menteri pertahanan ramadan al-aqsa palestina
Konsisten Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Milenial M...
Siap Menangkan Andalan Hati di Pilgub Sulsel, Andi...
Demo Boikot Produk Terafiliasi Israel
Cabup Enrekang 02 Yusuf Ritangnga: Program Besar S...
La Tinro La Tunrung Sebut Andi Sudirman Sudah Bukt...