CARITAU JALUR GAZA - Israel dan kelompok penjuang Hamas, Palestina capai kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza. Indonesia menyambut baik adanya kesepakatan tersebut.
“Indonesia secara konsisten menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bagi bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari pemerintah dan rakyat Indonesia,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui platform X, dikutip Kamis (23/11/2023).
Menurut Retno, kesepakatan tersebut diharapkan akan membuka peluang bagi penghentian konflik secara permanen serta dimulainya pembahasan yang serius bagi perdamaian yang menyeluruh dan adil.
Lebih lanjut, Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap upaya mediasi yang diprakarsai oleh Qatar, berkoordinasi dengan Mesir dan Amerika Serikat.
“Selama jeda kemanusiaan tersebut, Kemlu akan terus memonitor kondisi tiga WNI yang bekerja di RS Indonesia di Gaza,” kata Kemlu.
Selain Indonesia, pemerintah Turki juga menyambut baik kesepakatan jeda kemanusiaan antara Israel dan pejuang Hamas selama empat hari di Gaza serta pembebasan tawanan, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Turki, Rabu.
Melalui sebuah pernyataan, Kemlu Turki menyebutkan bahwa kesepakatan pertukaran tawanan Israel-Hamas merupakan “perkembangan positif untuk mencegah pertumpahan darah lainnya.”
Turki berharap kedua pihak “sepenuhnya patuh” terhadap kesepakatan tersebut yang mencakup pembebasan sejumlah sandera, tahanan serta penambahan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Kami berharap jeda kemanusiaan secara konsisten akan membantu mengakhiri konflik saat ini sesegera mungkin dan memulai proses menuju perdamaian yang adil dan kekal berdasarkan solusi dua negara,” tulis pernyataan itu.
“Kami juga mengapresiasi upaya Qatar untuk mencapai kesepakatan ini,” tambahnya.
Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata selama empat hari bagi pembebasan sandera dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Berdasarkan perjanjian tersebut, 50 warga Israel yang ditahan Hamas akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Semua sandera yang akan dibebaskan oleh pejuang Hamas adalah yang berkewarganegaraan Israel, kata sumber politik Israel kepada lembaga penyiaran publik KAN.
Kesepakatan itu juga mencakup masuknya 300 truk berisi bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, ke Jalur Gaza.
Perjanjian tersebut itu memungkinkan gencatan senjata diperpanjang, juga kemungkinan pembebasan lebih banyak anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah.
Menurut laporan stasiun televisi Israel, Channel 12, kesepakatan tersebut diperkirakan mulai berlaku Kamis atau Jumat pekan ini. (IRN)
Baca Juga: Kanselir Jerman Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza Selama Ramadan
Baca Juga: Studi Gabugan Ungkap Jika Perang Israel Berlanjut Potensi Kematian Mencapai 86.000 Orang
Jeda Kemanusiaan gencatan senjata israel palestina jalur gaza hamas kemenlu ri konflik israel dan palestina konflik israel - palestina gaza
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...