CARITAU MAKASSAR - Sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar kabupaten atau kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai-ramai mulai menunjukkan loyalitasnya terhadap Ketua DPD I Golkar Provinsi Sulsel Taufan Pawe. 

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Barru Mudassir Hasri Ghani (MHG), secara tegas membantah isu perpecahan di tubuh Golkar Sulsel, apalagi soal rencana musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) untuk mendongkel Taufan Pawe.

Baca Juga: Surya Paloh Optimis Suara NasDem di Sulawesi Lampaui Pemilu 2019

"Golkar di Sulsel masih solid mendukung Pak Taufan Pawe selaku Ketua DPD Golkar Sulsel," ujar MHG melalui keterangan yang diterima awak media, Sabtu (1/7/2022). 

Saat ini kepemimpinan Taufan Pawe terus dirundung isu penggulingan melalui Musdalub karena struktur kepengurusan Taufan Pawe dianggap bermasalah dan kasusnya bergulir di Mahkamah Partai Golkar. 

Menurut MHG, Partai Golkar di Provinsi Sulsel dan khususnya di Kabupaten Barru baik-baik saja dan tidak ada gejolak yang berarti.

"Saya selaku pribadi dan selaku Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Barru melihat bahwa saat ini tidak ada gejolak menuju Musdalub. Golkar di Sulsel di bawah kepemimpinan Taufan Pawe tetap solid. Kami mendukung penuh kepemimpinan beliau," ujar MHG. 

Alarm Dibunyikan Nurdin Halid

Hal senada disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bantaeng Meyrza Farid Arman. Ia juga membantah wacana  Musdalub Partai Golkar Sulsel untuk melengserkan Taufan Pawe.

"Saya melihat tidak ada perpecahan di tubuh Golkar Sulsel. Golkar di Sulsel baik-baik saja. Jajaran pengurus DPD di tingkat provinsi maupun Kabupaten - Kota masih solid mendukung kepemimpinan Pak TP," tandas Meyrza. 

Penegasan juga diutarakan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Bulukumba Nirwan Arifuddin.

"Opini soal Musdalub itu biasa saja. Tergantung bagaimana kita ini meresponnya. Di Golkar itu biasa-biasa saja," kata Nirwan Arifuddin.

Menurut Nirwan, Musdalub mungkin saja dilaksanakan ketika ada kesalahan fatal. Namun selama ini semua proses berjalan berdasarkan mekanisme yang berlaku, maka wacana Musdalub dianggap tak berdasar.

"Musdalub mungkin saja dilakukan. Tapi itu jika ada kesalahan fatal yang dilakukan seorang ketua. Nah selama ini kan semua berproses sesuai aturan. Jadi di mana salahnya?" tandasnya.

Isu Musdalub Partai Golkar Sulsel mulai berhembus setelah mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) bergabung dengan beringin. Alarm Musdalub diutarakan langsung Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid.(KEK)

Baca Juga: Operasi Lilin, Polda Sulsel Turunkan Ribuan Personel Amankan Perayaan Nataru