CARITAU MAKASSAR – Terik matahari mulai menyengat Kota Daeng Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (12/3/2022). Namun siang itu, banyak orang antusias berdatangan untuk melaksanakan salat dzuhur berjamaah di Masjid 99 Kubah yang terletak di bibir Pantai Losari.
Maklum saja, masyarakat sudah sangat menanti-nantikan diresmikannya Masjid 99 Kubah yang memiliki 99 kubah besar dan kecil sesuai namanya, sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Bersih-Bersih Masjid Sambut Ramadan
Masjid 99 Kubah tak hanya menarik perhatian masyarakat di Kota Makassar, tapi juga Sulawesi Selatan. Selain keunikan jumlah dengan kubah, masjid ini memiliki daya tarik tersendiri karena dibangun di Kawasan Kuliner Center Point of Indonesia (CPI), serta bersebelahan destinasi wisata andalan Pantai Losari.
Saat ini Masjid 99 Kubah tak hanya menyedot kedatangan para jemaah yang hendak salat atau itikaf, tapi juga masyarakat umum yang ingin menikmati keindahannya.
Bahkan banyak fotografer yang rela berada di lokasi sekitar Masjid 99 Kubah untuk menunggu momen paling indah masjid yang jika dilihat dari darat seolah berlatar belakangan laut lepas. Apalagi momen saat sang surya hendak kembali ke peraduan yang menyisakan guratan jingga di langit luas.
Didesain Ridwan Kamil
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid 99 Kubah dilakukan tahun 2017 di era Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang kini menjabat Menteri Pertanian.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode inilah yang menginisiasi pembangunan Masjid 99 Kubah berada di kawasan CPI Makassar. Pemancangan tiang pertama dilakukan 1 Juni 2017, ditandai tombol peresmian pembangunan oleh SYL.
SYL kala itu berharap Masjid 99 Kubah bakal menjadi ikon baru Sulawesi Selatan (Sulsel) yang bakal dilirik oleh wisatawan domestik maupun manca negara untuk hadir ke Makassar.
Hal yang menarik, Masjid 99 Kubah ternyata didesain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kala itu masih menjabat Wali Kota Bandung. Desain masjid berukuran 72x45 meter persegi itu memiliki semi-basement untuk aktivitas penunjang masjid, seperti kantor yayasan, galeri Asmaul Husna dan tentu saja tempat wudu serta toilet,
Lantai satu dipergunakan sebagai ruang salat khusus pria, pelataran suci, toko buku dan busana muslim. Lantai dua (mezzanine) untuk tempat salat khusus wanita dan teras view water front.
Seluruh area masjid seluas 20.155 meter persegi menggunakan marmer kualitas ekspor, dengan daya tampung 13.075 jemaah dengan perincian 3.880 jemaah di ruang salat, 1.005 jemaah di mezzanine, serta pelataran suci yang mampu menampung 8.190 jemaah.
Terinspirasi Asmaul Husna
Pembuatan 99 kubah di masjid tersebut sejatinya terinspirasi Asmaul Husna atau nama-nama indah Allah SWT. Asma berarti nama (penyebutan) dan husna berarti yang baik atau yang indah, sehingga Asmaul Husna merupakan nama-nama milik Allah yang bagus lagi indah.
Adapun desain luar Masjid 99 Kubah memang menonjolkan bentuk sebuah kubah yang menjadi ciri khas dari bangunan ibadah umat Islam. Bentuk dasarnya membentuk Sembilan sisi poligon dengan teras sembilan lapis.
Konsep hablumminallah atau hubungan antara manusia dengan Sang Khalik diwujudkan dengan satu menara setinggi 90 meter, sedangkan konsep hablumminannas atau hubungan sosial antarmanusia diwujudkan dengan pelataran yang berfungsi sebagai public space atau ruang berinteraksi antarsesama jemaah.
Berdasar informasi yang diperoleh Caritau.com, pembangunan masjid menelan dana fantastis, yakni diperkirakan menelan anggaran Rp160 miliar dengan jumlah 297 tiang pancang.
Masjid 99 Kubah yang berkonsep masjid water front memang ditargetkan bisa menjadi 30 masjid terunik di dunia, 10 terunik di Indonesia, serta terbesar di Sulawesi.
KPK Sempat Minta Diaudit
Pembangunan Masjid 99 Kubah ternyata sempat tak berjalan mulus seperti diharapkan. Anggaran sempat menjadi persoalan.
Pada tahap awal pembangunan, Masjid 99 Kubah menggunakan dana APBD Sulsel yang dilakukan secara bertahap dari 2017 hingga 2018.
Pembangunan mulai tersendat di era Gubernur Nurdin Abdullah sekitar 2019 dan 2020 karena tak ada anggaran khusus dari APBD yang dialokasikan untuk Masjid 99 Kubah.
Pembangunan sempat mandek yang membuat kondisi masjid tak terurus. Suplai listrik ke masjid bahkan pernah diputus PLN pada tahun 2019 akibat Pemprov menunggak tagihan listriknya.
Selain tak ada kucuran dana, ternyata pembangunan Masjid 99 Kubah terhenti karena muncul rekomendasi dari Tim Korsupgah KPK untuk melakukan audit konstruksi.
Rekomendasi diberikan KPK ke Pemprov Sulsel di era Gubernur Nurdin Abdullah, agar nantinya pembangunan Masjid 99 Kubah tidak memiliki masalah, baik dari aspek hukum maupun konstruksinya.
Inspektorat Pemprov Sulsel menggandeng Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan audit konstruksi, di mana ditemukan beberapa cacat beton dan atap bocor.
Temuan lainnya, terdapat potensi penurunan jangka panjang pada sekitar lokasi tapak bangunan, akibat tidak adanya perbaikan tanah timbunan reklamasi agar sanggup menahan penurunan tanah akibat tekanan beban.
Diresmikan Gubernur Andi Sudirman
Pada Sabtu (12/3/2022) kemarin, Masjid 99 Kubah Makassar akhirnya resmi beroperasi, ditandai dengan salat dzuhur berjamaah yang dihadiri Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
"Hari ini juga kita secara resmi melaksanakan salat berjamaah. Saya sengaja memilih bukan salat Jum'at karena kalau salat Jum'at protokol kesehatan berbahaya, banyak sekali nanti yang hadir," ungkap Andi Sudirman Sulaiman yang baru tiba dari Jakarta untuk dilantik Presiden Jokowi menjadi gubernur definitif, serta langsung mengikuti salat Dzuhur di Masjid 99 Kubah begitu tiba di Makassar.
Gubernur aktif termuda di Indonesia bahkan berpesan, agar salat berjamaah dilakukan tak melulu saat salat Jum'at.
"Kedua kita juga mau melihat bahwa salat berjamaah itu bukan cuma salat Jum'at. Salat berjamaah itu di lima waktu bagi laki-laki muslim," tegasnya.
Menurut Gubernur ASS, sebenarnya Masjid 99 Kubah bisa digunakan sejak tahun lalu, namun masih ada perbaikan yang dilakukan.
"Ada beberapa bagian dari bangunan yang bocor dan kita perbaiki, karena mungkin lama tidak kita manfaatkan. Makanya kita perbaiki semua, benahi semua dan perlahan kita bersihkan juga, Alhamdulillah hari ini sudah bisa kita pergunakan," jelasnya.
Menurut ASS, proses perampungan pembangunan Masjid 99 Kubah dipercepat.
"Karena saya juga sudah terlalu lama menunggu. Saya tahu saudara juga menunggu masjid ini untuk dimanfaatkan. Kita semua lama menunggu tempat ini dimanfaatkan," ujarnya.
Gubernur ASS gembira karena kini pengunjung CPI, tempat kuliner, lego-lego, dan sebagainya yang hendak salat sudah bisa menuju Masjid 99 Kubah.
“Dulu ada masjid terdekat Amirul Mu’minin, tapi harus berputar kembali karena satu arah sehingga merepotkan," tambahnya.
Syurkurlah, kini masyarakat hingga wisatawan sudah bisa melaksanakan salat di Masjid 99 Kubah, juga para wisatawan lainnya yang ingin mengabadikan momen-momen indah kedatangan mereka di Kota Makassar. (Kheky Dompea)
Masjid 99 Kubah Makassar. (instagram Humas Pemprov Sulsel)
Baca Juga: Penyidik KPK Panggil Enam Saksi dalam Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo Hari Ini
99 kubah andi sudirman sulaiman gubernur masjid nurdin abdullah sulsel syahrul yasin limpo
Kemenparekraf: Masih Banyak yang Rancu Wisata Hala...
Serang Petugas SPBU, Dua Pemuda Bersenjata Tajam D...
Sumber Mata Air di Pesisir Selatan
Sidang Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dij...
Jokowi Sebut Pencalonan Kaesang di Pilkada Kota Be...