CARITAU JAKARTA - Hendri Satrio, founder Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia perihal sosok Calon Presiden (Capres) yang ingin menang di Pemilu 2024 harus baik-baik ke Presiden Jokowi.
Pria yang akrab disapa Hensat itu mempertanyakan maksud dari Bahlil yang melontarkan pernyataan itu kepada khalayak publik. Sebab menurut Hensat, pernyataan itu bisa dikonotasikan sebagai nada ancaman bagi siapapun sosok Capres yang ingin maju di Pemilu 2024.
Baca Juga: Polri Benarkan Pelaporan Connie Bakrie oleh TKN Prabowo-Gibran
Hensat menyebut, kata-kata yang diucap Bahlil merupakan bentuk ancaman di tengah situasi rakyat sebetulnya memiliki pilihannya sendiri atas sosok Capres yang layak memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
"Kenapa Bahlil Ngancem Capres-capres lain? Baik-baik itu apa maksudnya? Gak gitulah rakyat punya pilihan ya, pak Jokowi Presiden baik. Cuma kan gak harus nunggu Pak Jokowi. Maksudnya apa itu musti baik-baik, ngancem apa gimana?," kata Hensat kepada caritau.com, Jumat (5/5/2023).
Menurut Hensat, dari pada melontarkan kata-kata yang tidak baik didengar, lebih baik Bahlil selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan juga pejabat lainya berfokus menjalankan kerja-kerja memajukan Indonesia.
Baca juga: Soroti Pernyataan Bahlil Soal Presiden Jokowi, Ubedilah Badrun: Itu Ekspresi Ngaco dan Takut Bisnisnya Terganggu!
Disisi lain, Hensat mengungkapkan, alangkah baiknya, para pejabat yang berada di lingkaran istana saat ini fokus menjaga demokrasi dan tak perlu menyampaikan komentar tentang politik praktis yang ditengarai dapat menimbulkan kegaduhan.
"Jadi lebih baik saat ini para pejabat itu harus berkonsentrasi menjalankan demokrasi lebih baik dan tak perlu lagi berkomentar tentang politik praktis apalagi tentang mengajarkan rakyat mengenai siapa Presiden yang harus dipilih," ungkap Hensat.
Hensat menuturkan, pernyataan Bahlil itu juga dapat menimbulkan kegaduhan lantaran dapat mencederai perasaan masyarakat Indonesia mengenai pilihannya sendiri. Padahal disisi lain, masyarakat Indonesia sejatinya hingga saat ini masih baik-baik saja menerima keberlangsungan pemerintahan Jokowi di tengah situasi ekonomi tak kunjung tumbuh.
"Tak usahlah (ngomong-ngomong gitu), orang Indonesia itukan baik-baik, gak ada yang gak pernah tidak baik-baik sama Jokowi," tegas Hensat.
Hensat menambahkan, sebaiknya Bahlil selaku pejabat publik harus berkonsentrasi terhadap pekerjaannya dalam menerima amanah Presiden Jokowi dalam menjalankan stabilitas iklim investasi daripada berkomentar perihal Pilpres 2024.
"Jadi pejabat publik sebaiknya konsentrasi saat ini udah mau selesai, cuma hasilnya apa kalo untuk investasi, apa investasi yang sudah dateng di Indonesia. Sudah masuk belum uang nya, jangan baru akan terus," tandas Hensat. (GIB)
Baca Juga: Bawaslu DKI Teruskan Rekomendasi soal Bagi-bagi Susu Gibran ke Pemprov DKI
lembaga survei kelompok kajian dan diskusi opini publik indonesia kedaikopi henri satrio menteri investasi bahlil lahadlia presiden jokowi capres 2024 pilpres 2024 cari presiden
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...