CARITAU JAKARTA - Pengamat politik sekaligus dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun angkat bicara terkait pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebutkan siapapun sosok Calon Presiden (Capres) yang ingin menang di Pilpres 2024 harus baik-baik dengan Presiden Joko Widodo.
Dalam keteranganya, Pria yang akrab disapa Ubed itu menilai, ucapan yang dilontarkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu soal adalah pernyataan yang ‘ngaco’ dan tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut Produksi Baterai Mobil Listrik Capai 100 GWh pada 2027
Menurut Ubed, pernyataan Bahlil tidak memiliki basis data politik yang jelas dari hasil analisis ilmiah yang terjadi dalam dinamika konstelasi perpolitikan Indonesia.
Disisi lain, Ubed mengungkapkan, bahwa dalam catatan sejarah Indonesia, belum ada satupun Menteri dalam kabinet Presiden yang dengan lantang berani mengucap pernyataan seperti Bahlil tersebut.
"Pernyataan Bahlil secara politik ‘ngaco’. Sebab itu pernyataan tidak memiliki basis data politik dan tidak perlu bicara seperti itu karena secara empirik belum pernah terjadi di Indonesia," kata Ubed kepada caritau.com, Jumat (5/5/2023).
"Itu juga bisa dimaknai ekspresi ketakutan Bahlil dan kawan-kawanya bahwa Presiden nanti yang terpilih pada 2024 adalah Presiden yang tidak di-endorse Jokowi, maka jejaring bisnis dan akses Bahlil pada kekuasaan akan terputus," sambung Ubed.
Adapun Ubed menuturkan, pertanyaan Bahlil yang mengisyaratkan soal Capres yang ingin menang harus sowan ke Jokowi itu dapat juga dimaknai betapa pentingnya intervensi Presiden dalam pemetaan politik jelang Pilpres 2024.
Sebab, menurutnya pernyataan itu diucap oleh sosok Menteri yang notabenenya merupakan pembantu presiden dengan posisi sebagai pihak yang digadang-gadang sangat dekat dengan lingkaran istana.
"Pernyataan itu juga dapat dimaknai bahwa Bahlil menyampaikan pesan betapa pentingnya intervensi Presiden dalam pemilihan umum Presiden 2024. Sesuatu yang secara etika politik dan regulasi politik sangat dilarang," terang Ubed.
Selain itu, ucapan Bahlil bisa juga dimaknai sebagai bentuk ekspresi ketakutan darinya dan kolega dekatnya perihal Presiden yang terpilih di 2024 nanti bukanlah dari hasil endorse Jokowi yang mengakibatkan bisnisnya terganggu.
"Dan itu ancaman bagi menteri kesayangan Jokowi dan pendukung tiga periode itu," tandas Ubed. (GIB/IRN)
Baca Juga: Tunjukkan Sisi Lain Prabowo, Relawan Launching Buku Biografi 'Prabowo Sang Pemersatu Bangsa'
menteri investasi bahlil lahadalia unj pengamat politik ubedillah badrun calon presiden capres 2024 pemilu 2024
Seminar Okestrasi Vokasi di Era Revolusi Industri...
Arab Saudi Sudah Selesaikan 171 Ribu Visa Jamaah H...
Basarnas Berangkatkan Kembali Personel Pasca-Erups...
Program Normalisasi Sungai Wulan
Pembubaran Timnas AMIN di Rumah Anies Baswedan