CARITAU JAKARTA – Hasil survei Litbang Kompas terkait wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang digelar awal Maret 2022 menunjukkan, mayoritas pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 menyatakan setuju jika Pemilu tetap digelar pada 14 Februari 2024. 

"Ada 54,7% setuju Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024, 28,3% tidak mempersoalkan Pemilu ditunda 2-3 tahun lagi atau tidak," tulis Litbang Kompas yang dirilis Kompas.id, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: Kaesang: Mas Gibran Versi Seriusnya Pak Jokowi, Saya Versi Lucunya

Kemudian 14,5% responden pemilih Jokowi menyatakan setuju Pemilu 2024 ditunda 2-3 tahun lagi untuk menjaga agenda pemulihan ekonomi akibat pandemi, sisanya 2,5% menjawab tidak tahu. 

Hasil survei pemilih Jokowi ini sejalan dengan mayoritas masyarakat yang juga menginginkan Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024. 

"Sebanyak 62,3% setuju Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024," tulis Litbang Kompas. 

Selain itu, 25,1% responden mengaku tidak mempersoalkan pemilu ditunda 2-3 tahun lagi atau tidak, sementara hanya 10,3% yang setuju pemilu 2024 ditunda 2-3 tahun lagi untuk menjaga agenda pemulihan ekonomi akibat pandemi. Sisanya 2,3% menjawab tidak tahu.

Selain pemilih Jokowi, survei juga menunjukkan hasil pandangan dari pemilih Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. 

Serupa dengan pemilih Jokowi, pemilih Prabowo juga mayoritas setuju agar Pemilu 2024 tetap digelar. "Sebanyak 75,4% pemilih Prabowo di 2019 setuju Pemilu tetap digelar 14 Februari 2024," tulis hasil survei.

Sementara, 14,8% pemilih Prabowo mengaku tidak mempersoalkan pemilu ditunda 2-3 tahun lagi atau tidak, kemudian 8,2% setuju Pemilu ditunda, dan sisanya 1,6% tidak tahu. 

Survei Litbang Kompas dilakukan melalui sambungan telepon pada 7-12 Maret 2022 dengan 1.002 responden berusia minimal 17 tahun yang berdomisili di perkotaan di 34 provinsi, telah diwawancarai dalam survei. Survei Litbang Kompas yang menggunakan metode pada tingkat kepercayaan 95% dan margin of error lebih kurang 3,1%. (BIM)

Baca Juga: Gibran Bisa Maju Cawapres