CARITAU JAKARTA - Dinamika politik berubah cepat beberapa waktu terakhir menjelang pelaksanaan kontestasi Pemilu 2024. Perubahan tersebut terkadang membuat sejumlah pihak kecewa bahkan geram lantaran merasa dikhianati.
Salah satu contohnya yaitu saat PKB harus hengkang dari Koalisi Indonesia Raya (KIR) lantaran ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin digandeng Ketum NasDem, Surya Paloh untuk menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres tahun depan.
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Melejit di Sulsel, Pengamat Politik Ungkap Hal Ini
Deklarasi Anies-Cak Imin ini berimbas pada partai Demokrat yang merasa dikhianati. Partai berlogo bintang mercy memilih mundur dari koalisi perubahan dan tak mendukung Anies di Pilpres.
Atas kejadian tersebut, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta menanggapi perubahan peta politik yang cukup mengejutkan tersebut.
Dia meminta publik tidak mengibaratkan koalisi parpol pengusung bakal calon presiden (Capres) 2024 seperti menonton drama percintaan seperti telenovela atau drama korea (drakor).
"Jadi mesti kita memandang koalisi ini jangan baper seperti menonton drama cinta seperti telenovela drama korea," kata Anis Matta melalui Youtube gelora TV dengan tema 'Mengapa Ada Perubahan Koalisi? Anis Matta menjawab', Rabu (6/9/2023).
Pasalnya, menurut Anis Matta, perubahan peta politik dengan keluar masuknya partai dalam koalisi bisa berdampak kemarahan, ada yang pergi, ada yang ditinggalkan. Hal itu kata dia bak drama-drama Korea yang saat ini sedang trend.
"Kalau dulu yang trend adalah nonton telenovela, kalau sekarang drakor, kau datang dan pergi sesuka hatimu," paparnya.
Dalam program yang dipandu Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi DPN Partai Gelora Dedi Miing Gumelar, Anis Matta menegaskan, apabila semua orang memandang koalisi seperti drama cinta, maka akan ada penyebutan bahasa pengkhianatan, perselingkuhan, perceraian dan lain sebagainya.
"Kalo situasi seperti itu orang memandangnya seperti drama cinta nanti kita menyebut peristiwa itu adalah bahasa tindakan seperti pengjhianatan macam-macam lah dalam drama itu perselingkuhan," tutupnya.(DID)
Baca Juga: Komentar Wapres Ma’ruf Amin Soal Presiden Boleh Berkampanye: Saya Netral Tak Memihak
partai gelora anis matta koalisi partai pilpres 2024 pemilu 2024
Gunung Ibu di Malut Kembali Erupsi Lontarkan Abu V...
RI-China Jajaki Kerja Sama Bangun Pusat Riset Peng...
Evakuasi Mobil Kecelakaan di Jalur Gunung Bromo
Pertamina Amankan Pasokan Energi Selama World Wate...
Lemkapi: Polisi Bisa Dalami Kelalaian Pemilik Bus...