CARITAU MAKASSAR - Mengeluarkan zakat di bulan Ramadan menjadi kewajiban di kalangan umat Islam sebagai penyempurnaan menjalankan perintah Allah.

Sebagaimana rukun Islam yang keempat setelah Syahadat, Sholat, dan Puasa.

Baca Juga: Ini 5 Waktu Mustajab untuk Berdoa saat Ramadan

Anggota Majelis Tabligh Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Ustad M. Ilham Muchtar, mengatakan zakat ada dua jenisnya, ada zakat mal dan zakat fitrah. Semuanya merupakan ibadah wajib yang apabila tidak dikerjakan akan menjadi dosa.

Khususnya zakat fitrah menurut dia adalah yang dikerjakan di bulan Ramadan. Keutamaannya karena merupakan penyempurna dari ibadah puasa yang dikerjakan.

"Zakat fitrah ini ditujukan bagi setiap umat Islam, sifatnya individual. Maksudnya setiap individu wajib mengeluarkan zakat, mulai dari awal Ramadan sampai dengan akhir Ramadan," ungkapnya, Sabtu (15/4/2023).

Sungguh zakat fitrah merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan atay disalurkan, dijelaskan Ustad Ilham bahwa Rasulullah berkata barang siapa yang tidak mengerjakannya maka ibadah puasanya itu tergantung di langit. Tidak sampai atau diterima Allah.

"Jadi ibaratnya zakat fitrah itu kendaraannya kita yang mengerjakan puasa agar mendapatkan pahala dari Allah. Ini jelas sangat penting," jelasnya.

"Makanya siapapun, walaupun bayi misalnya sebelum adzan berkumandang di hari Lebaran  maka dia wajib membayar zakat," sambungnya.

Di samping itu, keutamaannya atau manfaat lain dari membayar zakat fitrah adalah untuk pembersih bagi orang yang berpuasa. Menurut dia, sebagai manusia biasa tentu seseorang tidak bisa dilepaskan dari perbuatan dosanya, sehingga membutuhkan pembersihan melalui zakat.

"Kan kadang-kadang kita dalam menjalankan puasa itu secara tidak sadar berbuat yang mengurangi nilai puasa, seperti perbuatan sia-sia, bohong, dan sebagainya. Disitulah fungsinya zakat fitrah, untuk membersihkan nilai puasa kita dari perbuatan dosa," imbuhnya. (KEK)

Baca Juga: Jumlah Pemudik di Sulsel Diprediksi Meningkat 46,29%