CARITAU MAKASSAR - Jumlah pemudik di Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi akan meningkat pada tahun ini. Diperkirakan akan meningkat sekitar 46,29% dibandingkan dari tahun 2022.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Sulsel, jumlah pemudik Idul Fitri pada 2022 mencapai 2,9 juta jiwa. Pada 2023, jumlah ini diprediksi meningkat menjadi 4,2 juta jiwa.
"Sekarang sudah dilonggarkan sehingga kemungkinan akan ada puncak untuk menebus rasa kangen di daerah-daerah. Kemungkinan besar itu yang akan membuat banyak orang mudik," ungkapnya, Rabu (12/4/2023).
Selain tidak adanya PPKM, faktor lain mempengaruhi peningkatan pemudik salah satunya karena perekonomian. Di mana, masyarakat sudah membaik pasca pandemik COVID-19.
Kemudian, tidak ada lagi pembatasan perjalanan orang dalam negeri. Hal ini didukung pula dengan adanya persepsi positif masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik tahun sebelumnya.
Maka dari itu, Pemprov Sulsel mengantisipasi peningkatan jumlah pemudik. Di sisi lain, pemerintah pusat juga menetapkan masa cuti pekerja lebih awal yakni pada 19 April 2022. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penumpukan pemudik di waktu yang sama.
"Masyarakat bisa lebih awal membuat perencanaan mudiknya supaya jangan numpuk di satu waktu. Dengan jangka waktu yang panjang, Insya Allah itu bagian dari upaya kita rekayasa lalu lintas yang sangat baik," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muhammad Arafah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mengurai kemacetan akibat arus mudik. Pasalnya, sebagian besar aktivitas mudik berasal dari jalur darat.
Berdasarkan hasil survei BKT Kementerian Perhubungan, potensi pemilihan moda angkutan didominasi angkutan darat yaitu mobil pribadi, sepeda motor, dan bus. Dishub Sulsel mulai memetakan jalur-jalur yang berpotensi jadi titik kemacetan.
"Yang sering macet pada saat mudik lebaran itu di Maros depan mal, Jembatan kembar di Gowa. Itu nanti kita akan tempatkan personil bersama dengan teman-teman yang ada di kabupaten tersebut," katanya.
Dishub juga akan mendirikan posko-posko di terminal, utamanya di daerah terdekat Kabupaten Maros. Posko juga akan dibentuk di jalan poros Camba, Kabupaten Maros.
"Itu dalam waktu dekat ada pos terpadu. Kemudian, ada buka tutup untuk memudahkan evakuasi atau apapun namanya kalau terjadi kemacetan di poros itu," kata Arafah.
Rencananya, Dishub akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pembuatan jalur alternatif.
"Jalur alternatif ada tapi kan agak jauh. Pangkep belum selesai, Buludua masih ada jalannya yang perlu diperbaiki lagi masih agak panjang sehingga alternatif ke sananya itu kecil sekali," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Tidur Setelah Sahur Ternyata Picu Penyakit Maag, Simak Penjelasannya!
FKDM Dukung Langkah Pj Heru Tertibkan Jukir di Min...
Polres Tulungagung Segera Tes Kejiwaan Ayah Kandun...
KPK Periksa Penyanyi Nayunda Nabila Terkait Dugaan...
Pembuatan Gelang Identitas Jemaah Calon Haji
Produksi 3 Juta Unit, Pabrik Molis Yadea di Karawa...