CARITAU JAKARTA - Pelaku percobaan penyerangan di depan Istana Kepresidenan diketahui bernama Siti Elina warga Kampung Mangga, Gang Syawal 4, Jl. Syawal Raya No. 14, RT/RW. 13/03, Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara.

Siti Elina nekat menerobos Istana Kepresidenan pada hari Selasa (25/10/2022). Tak hanya menerobos, Siti Elina juga diamankan bersama senja api (senpi) jenis FN.

Baca Juga: Kuasa Hukum Suryati Pastikan Soal Kebenaran Girik ke Penyidik Polda

Ibunda pelaku, Eli Purnamawati mengatakan, kepada dirinya Elina pamit untuk pergi ke pengajian pada Selasa (25/10/2022) dini hari.

"Jadi dia sering mengikuti pengajian di daerah kampung beting Kelurahan Tugu utara Kecamatan Koja Jakarta Utara. Untuk nama guru ngaji dan alamat lengkapnya saya tidak tahu. Pengajian dilakukan pada setiap hari Jumat dari Pukul 20.00 sd 23.00 Wib," kata Eli, Selasa (25/10/2022).

Ia menjelaskan, Pada Hari Senin tanggal 24 Oktober 2022 pukul 02.00 WIB, Elina pamit mau berangkat ke pangajian, dan kembali pukul 04.00 Wib. Kemudian di hari Selasa Tanggal 25 Oktober 2022 pukul 01.00 Wib, Elina kembali pamit berangkat ke pengajian namun sampai sekarang tidak kembali ke rumah.

Diceritakan Ibunda, Pada Tahun 2015 lalu,  Elina menikah dengan seorang yang dijodohkan oleh guru pengajiannya dan sekarang sudah memiliki 2 orang anak.

"Sekitar 1 bulan ya g lalu ada masalah dengan suaminya, dan boleh dikatakan pisah ataubcerai namun baru secara lisan," ujarnya. 
 

Semenjak ada masalah tersebut kata Ibunda, Elina terlihat kacau dan sering dikasih nasehat untuk lebih banyak ibadah dan puasa untuk meredam emosi.

"Suaminya sempat beberapa kali datang ke sini untuk minta tolong bujuk Elina agar mau rujuk , namun Elina tidak mau karena sudah talak 3, kalau mau rujuk harus salah satu menikah dulu sama orang lain," terang Ibunda.

Sementara itu Ketua RW setempat Sugandi. Ia pun mengaku kaget atas adanya informasi yang didengar tentang apa yang dilakukan oleh warganya tersebut. 
 

"Saya sebagai Ketua RW tidak menyangka beliau akan berani berbuat begitu," kata Sugandi.

Selama ini kata dia, baik pelaku maupun keluarganya memang tidak pernah aktif dilingkungan. Mereka selama ini tertutup dengan lingkungan sekitar. (DID)

Baca Juga: Kampung Bayam Dipolitisasi, Pengamat Minta Semua Pihak Taati Aturan