CARITAU JAKARTA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mendesak pemerintah untuk menyetop peredaran obat batuk asal India. Pasalnya, obat tersebut diduga mengakibatkan 131 Balita menderita gagal ginjal. Data ini terkumpul dari 14 cabang IDAI provinsi. Rata-rata anak berusia di bawah 5 tahun, tetapi ada pula yang berusia belasan.
Sebelumnya, temuan ratusan anak gagal ginjal secara misterius ini pertama kali dilaporkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Baca Juga: KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat Buat Siswi Difabel Korban Asusila
"Mari cegah (peredaran obat), sampai jelas hasil temuan dari Kemenkes, BPOM tentang produk obat tersebut. Ini tidak main-main, Kemenkes harus tegas, bila benar obat ini bisa lepas dari pengawasan perijinan dan pengedaran," ujar Jasra dalam keterangan tertulis, Kamis, (13/10/2022).
Lanjut Jasra, KPAI meminta semua industri obat-obatan menghentikan produksinya bila itu obat berasal dari India atau ijinnya melalui perusahaan obat tertentu.
"Jangan hanya dilihat dari sisi bisa menyembuhkan tapi derajat optimal dalam menghindari efek samping mengkonsumsi nya tidak diperhatikan,” ucapnya.
Ia menuturkan bahwa KPAI menuntut pertanggungjawaban peredaran dan perijinan obat tersebut lantaran telah terbukti membahayakan anak dan sudah beredar sejak Januari.
"Kemenkes, BPOM, dan industri obat-obatan Indonesia agar lebih berhati-hati, selektif, agar tidak terulang peristiwa mengenaskan tersebut," tegas dia.
Baca juga: Ratusan Anak Alami Gagal Ginjal Misterius di Indonesia, Begini Gejalanya
Sementara itu, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati menerangkan, pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi kurang lebih seragam. Mereka mengeluhkan gejala demam, batuk, pilek, diare, muntah, dan volume urine menurun atau tidak buang air kecil sama sekali.
"Kami menemukan anak-anak ini tidak mengalami sakit perut. Yang terjadi bukan sumbatan dalam aliran buang air kecil. Tapi memang ginjalnya tidak memproduksi air seni. Kami pasang kateter, itu kering. Kami melihat di USG enggak ada urine, sumbatan," tandas Eka. (RMA)
Baca Juga: Intimidasi dan Pembungkaman Keluarga Korban, Setahun Tragedi Kanjuruhan (Bag. 2)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...