CARITAU JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi agar pemerintah Indonesia menghindari sementara penggunaan obat paracetamol sirup dalam penyembuhan penyakit pada anak.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso menyebut rekomendasi itu dilakukan sebagai bentuk mitigasi atau kewaspadaan dini terkait temuan kasus kematian puluhan anak di Gambia, Afrika yang diduga karena mengkonsumsi obat sirup yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
Baca Juga: BPOM Umumkan 1.108 Produk Obat Sirop Aman Dikonsumsi
"Kemarin saat rapat bersama Pak Menkes, kita harapkan kita hindari dulu penggunaan obat paracetamol sirup, belajar dari kasus Gambia. Sambil kita cari buktinya di Indonesia benar tidak ada [kaitan dengan obat], seperti itu," kata Piprim dalam siaran langsung instagram @idai_ig, Selasa (18/10/2022).
Baca Juga: Korban Bertambah, 69 Anak Gambia Meninggal Usai Minum Obat Batuk Buatan India
Meski begitu, rekomendasi tersebut belum dapat menyimpulkan paracetamol sirup sebagai penyebab utama ratusan penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia. Pemerintah masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium.
"Ada juga kecurigaan obat-obatan impor, dan sekarang sedang kita periksa di Puslabfor," imbuhnya.
Piprim menilai penyebab penyakit misterius ini masih sangat samar. Sebab, jika dikaitkan dengan pemberian paracetamol sirup, temuan contoh kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seorang ibu melaporkan tiga dari empat anaknya yang mengalami gejala batuk dan pilek.
Anak yang lebih tua diberikan paracetamol dan tidak mengalami perburukan gejala, sementara adiknya yang berusia tujuh bulan tidak diberikan penanganan apa-apa namun kemudian terkonfirmasi mengalami penyakit gangguan ginjal akut progresif atipikal ini.
"Makanya kita belum konklusif apa karena paracetamol sirup, belum sepenuhnya ke situ karena ada AKI (acute injury kidney) berat dan tidak disebabkan paracetamol sirup. Karena beberapa daerah laporannya berbeda. Ini masih misteri," ujar Piprim.
Baca Juga: Sebabkan 131 Balita Gagal Ginjal, KPAI Desak Pemerintah Stop Peredaran Obat Batuk Asal India
Secara terpisah, dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kementerian Kesehatan mengungkapkan hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak, meski begitu upaya penelusuran kasus gagal ginjal akut terus dilakukan Kemenkes dengan menggandeng para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.
Penyelidikan epidemologi dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksifikasi.
Kementerian Kesehatan juga menekankan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi COVID-19.
“Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi COVID-19” kata dr. M Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan pada Selasa (18/10).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga sudah menerbitkan tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak di fasilitas pelayanan kesehatan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022.
Surat Keputusan yang diterbitkan pada 28 September 2022 tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini sekaligus sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan penanganan medis kepada pasien gagal ginjal akut.
“Gagal Ginjal Akut pada Anak ini telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September. Sejumlah antisipasi telah kita lakukan termasuk melakukan fasilitasi dengan menyusun pedoman penatalaksanaan Gagal Ginjal Akut pada Anak,” ungkap Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes. (IRN)
Baca Juga: Dinkes DKI Sebut Dua Pasien Negatif Gagal Ginjal Akut Mengidap 'Long Covid'
obat batuk paracetamol dietilen glikol etilen glikol gagal ginjal idai kesehatan anak gagal ginjal misterius penyakit pada anak
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...