CARITAU JAKARTA - Kelanjutan kasus KDRT yang dilakukan oleh Ferry Irawan terhadap Venna Melinda Masih bergulir. Beberapa kali enggan menemui awak media, Venna Melinda akhirnya menggelar konferensi pers untuk menjelaskan tindak KDRT yang dilakukan Ferry Irawan terhadapnya, pada Rabu (1/2/2023), .
Venna Melinda yang didampingi orang tua dan kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea, membeberkan apa saja yang terjadi dan menimpanya pada tanggal 8 Januari lalu.
"Tanggal 8 Januari 2023 di jam kalau enggak salah jam 9, di saat mbak janitor datang, pertama kali security nanya ke mas Ferry, 'Ada apa ini, pak?' Terus saya lihat bagaimana Ferry, body language-nya dia mengatur mimiknya kalau dia enggak tahu. Di situlah saya syok dan sadar ini bukan imam saya," ujar Venna Melinda kepada awak media dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Pada saat kejadian tersebut, Venna sempat berinisiatif untuk menghubungi Ketua DPD dari Partai Perindo soal kondisinya. Tak banyak hal yang dilakukannya saat itu, selain menangis dan bercerita soal tindak KDRT yang dilakukan Ferry Irawan.
Ia enggan mengalami kejadian yang berulang, Venna yang saat itu masih bersimbah darah langsung melaporkan tindakan Ferry ke pihak berwajib. Hal tersebut didukung oleh sejumlah aparat kepolisian di Jawa Timur yang memfasilitasi pelaporannya.
"Saya enggak pingsan, saya masih bisa lari, saya masih bisa teriak-teriak, ini tuh saya lihat saya tidak ada pilihan lain selain melapor. Saat pak Yanuar bilang, 'Ibu ini masih suami istri, ibu mau apa?' 'Saya mau lapor, saya mau visum, tolong fotoin darah saya, tolong selamatkan saya, saya mau lapor.' Alhamdulillah saya diiringi sama Kadit Ibu Deny dan juga pak Yanuar sampai saya visum di rumah sakit Bhayangkari yang ada di kota Kediri," tambahnya, menjelaskan.
"Saya bikin visum, habis itu saya harus bikin BAP sendiri semua karena Allah, sampai akhirnya saya ke Polda, semua juga dimudahkan oleh Allah saya masih bisa inget semua kejadian per kejadian, dan selalu konsisten omongan saya, ucapan saya," sambungnya.
Kepada pihak kepolisian dari Polda Jawa Timur, Venna juga menjelaskan perihal detil perlakuan kekerasan yang ia alami. Venna juga menegaskan ke awak media bahwa apa yang dikatakan Ferry mengenai keadaannya adalah tidak benar.
Ia memastikan bahwa hal yang ia alami selama ini sungguh benar-benar terjadi. Termasuk, soal foto dirinya yang bersimbah darah, di mana foto itu juga dijadikan barang bukti di Polda Jawa Timur.
"Itu bukan mimisan sama sekali, makanya (darah) sampai ke lantai, sampe ke handuk, sampe ke kaus yang saya pake, masker sampai ke seprai, Alhamdulillah saya sudah di ambil darah DNA darah saya. Setelah selesai saya diopname empat hari di mitra keluarga Surabaya, disamakan DNA saya. Jadi Yang di lantai darah saya, yang di kaus, yang di handuk semua itu darah saya," kata Venna.
Keputusan pelaporan ini, kata Venna, diambilnya tak lain agar tidak ada lagi wanita yang menjadi korban dari kekerasan dalam rumah tangga. Ia berharap ke depan mereka perempuan yang memperoleh perlakuan serupa dengan dirinya untuk dapat berbicara soal apa yang mereka alami, khususnya kepada pihak berwajib.
"Saya enggak mau bilang musibah, saya maknai ketentuan Allah ini sebagai kontribusi saya ke depan kepada semua perempuan dimanapun kalian berada yang mengalami KDRT baik fisik, psikis, sexual harassment, atau apa pun, penelantaran ekonomi atau apa pun," tandasnya.
Ferry Irawan Posesif dan Cemburuan
Dalam kesempatan tersebut, Venna Melinda juga mengungkap alasan suaminya, Ferry Irawan, melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebelum kejadian tindak KDRT, Venna Melinda mengatakan, sifat Ferry Irawan berubah dalam beberapa bulan terakhir.
"Enam bulan terakhir Ferry mulai menampakkan sifatnya, seperti misal masalah cemburu yang tidak mendasar. Kemudian suudzon juga karena hal kecil," ungkap Venna Melinda yang pernah menjadi anggota DPR RI untuk masa bakti 2014-2019 tersebut.
Venna Melinda juga menyebutkan, Ferry Irawan melarangnya untuk berdekatan dengan lawan jenis.
"Kadang-kadang hal kecil yang sebetulnya tidak ada substansi seperti hubungan dengan ketua DPD saya, dia marah, artinya tidak boleh terlalu berdekatan dengan lawan jenis, tidak boleh bertelepon langsung yang bukan mukhrim," tutur Venna.
Venna juga mengaku, padahal dirinya tidak pernah menuntut Ferry untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Jadi kalau soal finansial saya tidak pernah menuntut Ferry apa pun. Kalau ada endorse berdua alhamdulillah. Kalau tidak ada, kami siap meng-cover karena itu sudah jadi komitmen," tutup Venna.
(IRN)
venna melinda kdrt ferry irawan ancaman kekerasan gugat cerai hotman paris kdrt berat
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...