CARITAU JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,38% ke posisi Rp15.940 per dolar AS pada perdagangan Rabu pagi (1/11/2023) dibanding kemarin.
Rupiah jeblok di tengah sikap wait and see investor menunggu sederet data penting hari ini.
Baca Juga: Rupiah Kamis Pagi Turun ke Level Rp15.931 Per Dolar AS
Pelemahan ini berbanding terbalik dengan kemarin. Pada perdagangan Selasa (31/10/2023), rupiah ditutup menguat 0,03% ke posisi Rp 15.880 per Dolar AS
Pelemahan awal November ini juga membayangi kinerja buruk rupiah pada Oktober 2023.
Perdagangan rupiah akan dibayangi sejumlah sentimen baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Di antaranya adalah inflasi Indonesia pada Oktober hingga puncaknya pengumuman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Melihat sentimen domestik, data inflasi Indonesia bakal diumumkan hari ini yang diperkirakan menunjukkan kenaikan laju inflasi Indonesia baik secara year on year (YoY) maupun month to month (MoM).
Pelaku pasar berspekulasi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan lagi suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur BI mendatang karena diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga 25 bps (basis points) di akhir tahun ini. (HAP)
Baca Juga: Laju Pertumbuhan Ekonomi Tumbuh 5,07%, Inflasi Kota Bandung Terendah di Jabar
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024