CARITAU JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (13/4/2022) petang, menguat ditopang data ekonomi domestik yang positif.

Rupiah menguat 3 poin atau 0,02% ke Rp14.363 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.366 per USD.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah sangat solid di tengah penguatan besar US Dollar.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp15.985 per Dolar AS Setelah Data Ekonomi AS Dibawah Ekspektasi

"Rupiah masih terdukung oleh data ekonomi yang solid salah satunya data pada Senin lalu yang menunjukkan penjualan retail tumbuh 12,9%," ujar Lukman.

Data penjualan eceran atau ritel tumbuh 12,9% pada Februari 2022, menyusul pertumbuhan 15,2% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Dengan demikian, penjualan eceran sudah mencatatkan pertumbuhan positif selama lima bulan beruntun.

Selain itu, lanjut Lukman, kembali naiknya harga-harga komoditas terutama batu bara, juga mendukung rupiah dengan ekspektasi neraca perdagangan mengalami surplus. "Neraca perdagangan diperkirakan akan kembali surplus besar USD2 miliar," kata Lukman.

Lukman menambahkan, perkembangan jumlah kasus COVID-19 yang semakin rendah, juga menopang pergerakan rupiah.

Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (12/4) kemarin mencapai 1.455 kasus dengan total kasus aktif mencapai 67.975 juta kasus.

Seperti dikutip dari Antara, rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.369 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.358 per USD hingga Rp14.372 per USD.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.359 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.364 per USD. (IRW)

Baca Juga: Ini Penyebab Penguatan Nilai Tukar Rupiah Menurut Ekonom