CARITAU JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat seiring keputusan Bank Indonesia yang memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan. Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07% ke posisi Rp14.346 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.356 per USD.
"Secara fundamental memang rupiah masih solid, didukung oleh harga ekspor komoditas yang tinggi," kata analis DCFX Futures Lukman Leong di Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Baca Juga: Rupiah Akhir Pekan Ditutup Menguat ke Rp15.493 Per Dolar AS, Ini Pemicunya
Lukman mengatakan, kondisi saat ini sebenarnya tidak berbeda dengan era booming komoditas pada 2000-an ketika rupiah sangat kuat di bawah Rp10.000 per USD.
"Walau di bawah tekanan USD, rupiah sebenarnya masih memiliki ruang penguatan yang cukup besar. Namun saya melihat kebijakan dari BI yang lebih mengutamakan kestabilan kurs yang dimana secara tidak langsung juga menjaga kestabilan harga atau inflasi," ujar Lukman.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia baru saja memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,5%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat, terutama terkait dengan ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina
Lukman menyampaikan, ekonomi Indonesia lebih dari 50% ditopang oleh ekonomi domestik yang dimana kestabilan harga dan kurs menjadi sangat krusial.
"Surplus neraca perdagangan diperkirakan masih akan terus mendukung rupiah dalam beberapa waktu ke depan dengan harga komoditas terlihat tidak menunjukkan akan menurun dalam waktu dekat," kata Lukman.
Pada awal pekan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD4,53 miliar pada Maret 2022 dengan nilai ekspor USD26,50 miliar dan impor USD21,97 miliar, serta merupakan surplus neraca perdagangan selama 23 bulan secara beruntun.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Maret 2022 masih mengalami surplus USD9,33 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang angkanya surplus USD5,52 miliar dan pada 2020 yang angkanya surplus USD2,54 miliar.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.354 per USD. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.319 per USD hingga Rp14.357 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.347 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.356 per USD. (IRW)
Baca Juga: Rupiah Akhir Pekan Menguat ke Rp15.493 Per Dolar AS
rupiah nilai tukar rupiah kurs rupiah rupiah menguat rupiah melemah bunga acuan
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...