CARITAU JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan pada Jumat (23/9/2022) pagi melemah tipis masih dipengaruhi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia hingga kenaikan inflasi lokal sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Rupiah dibuka melemah 3 poin atau 0,02% ke posisi Rp15.026 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.023 per dolar AS.
Baca Juga: Gubernur BI Sebut Rupiah Capai Rp15.200 Per Dolar AS di Akhir 2023
"Pelemahan rupiah di pagi ini masih terpengaruh oleh kebijakan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama di Jakarta, Jumat (23/9/2022).
The Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi dan mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar pada pertemuan mendatang.
Target suku bunga kebijakan The Fed sekarang berada di level tertinggi sejak 2008 dan proyeksi baru menunjukkannya naik ke kisaran 4,25-4,5 % pada akhir tahun ini dan berakhir 2023 di 4,5-4,75 %.
"Namun pelemahan ini masih terkendali menyusul kebijakan BI yang cukup mengejutkan dengan menaikkan nilai suku bunga sebesar 50 bps. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inflasi lokal yg diperkirakan akan naik menyusul kenaikan harga BBM," ujar Revandra.
Seperti dilansir Antara, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 basis poin (bps) dari 3,75% menjadi 4,25%.
Bank sentral turut meningkatkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 50 bps dari tiga persen menjadi 3,5% dan 4,5% menjadi lima persen.
Bank sentral menyampaikan, keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran dua persen hingga empat persen pada paruh kedua 2023.
Selain itu ia menyebutkan langkah tersebut juga dilakukan guna memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Pada Kamis (22/9/2022), rupiah ditutup melemah 26 poin atau 0,17% ke posisi Rp15.023 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.997 per dolar AS.(HAP)
Baca Juga: Rupiah Melesat ke Posisi Rp14.671 Per Dolar AS
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...