CARITAU LONDON - Kurs atau nilai tukar mata uang Rusia, Rubel melemah pada Kamis (14/4/2022). Hal itu dipicu adanya ekspektasi bahwa Rusia dapat melonggarkan langkah-langkah pengendalian modal sementara, sementara pasar saham jatuh karena Rusia masih bertahan menginvasi Ukraina.
Bank sentral Rusia sedang mempertimbangkan pelonggaran persyaratan untuk penjualan wajib pendapatan mata uang asing oleh perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor. Demikian pengakuan seorang pejabat bank itu, seperti dilaporkan harian bisnis Vedomosti.
Baca Juga: Tiga Negara ASEAN Ini Sepakati Transaksi dengan Uang Lokal, Bagamaina Nasib Dolar?
Saat ini, eksportir Rusia diwajibkan untuk menjual 80 persen dari pendapatan valas mereka dalam tiga hari pertama setelah menerimanya di bawah aturan yang ditetapkan oleh Presiden Vladimir Putin pada akhir Februari untuk membatasi volatilitas rubel di tengah sanksi barat.
Pada pukul 07.39 GMT, rubel jatuh 2,0% menjadi 81,50 per USD, menjauh dari level terkuatnya sejak 11 November dari 71 yang dicapai minggu lalu.
Terhadap euro, rubel turun sekitar 2,5% menjadi 88,55 setelah sempat meluncur melampaui angka 90.
Rubel melemah minggu ini setelah bank sentral membatalkan komisi 12% untuk membeli mata uang asing melalui broker dan berjanji untuk mencabut larangan sementara menjual uang tunai valuta asing kepada individu mulai 18 April.
Tetapi rubel tetap mendapat dukungan dari perusahaan yang berfokus pada ekspor yang masih berkewajiban untuk menjual pendapatan valas mereka di pasar domestik.
Pasangan dolar-rubel diperkirakan akan tetap dalam kisaran 79-81 terhadap USD, kata Promsvyazbank.
Tindakan Rusia di Ukraina tetap menjadi fokus, bersama dengan risiko sanksi baru Barat dan ekspektasi bahwa ekonomi sedang menuju kontraksi paling tajam sejak 1994.
Inflasi telah meningkat ke level tertinggi sejak Februari 2002, mencapai 17,5% secara tahunan pada 8 April.
Indeks saham Rusia juga turun. Indeks RTS dalam denominasi dolar merosot 3,2% menjadi 965 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 1,2% menjadi 2.497,8 poin. Demikian seperti dilansir dari Antara. (IRW)
Baca Juga: Bahas Kesepakatan Laut Hitam, Erdogan Buka Komunikasi dengan Volodymyr Zelenskyy
rubel rusia dolar as usd indeks saham bursa rusia konflik ukraina
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...